Kondisi sosial ekonomi masyarakat Banjar pada 1960 mengalami keadaan yang cukup parah. Hal ini disebabkan oleh gangguan keamanan diberbagai daerah di Kalimantan Selatan.
Gangguan keamanan ini menyebabkan masyarakat Banjar tak berani melakukan kegiatan dibidang pertanian, perikanan, perdagangan. Bahkan banyak rakyat Kalimantan Selatan yang mengungsi ke kota kota.
Kemerosotan ekonomi sangat terlihat pada hasil padi. Bahkan sejak tahun 1950 sampai 1969 jumlah beras selalu menurun tiap tahun nya sampai 10%. Pada tahun tahun tersebut, kekuranga beras di Kalsel mencapai 89.000 ton.
Keadaan ini diperberat lagi dengan adanya peraturan pemerintah pengganti UU no.2 tahun 1959. Undang undang ini melarang instansi/jawatan pemerintah untuk menyimpan uang dibank bank swasta untuk menghindari hal hal yang tak diinginkan.
Hal diatas sebagai gambaran latar ekonomi rakyat Kalsel 1960an yang kurang stabil. Keadaan dipacu lagi dengan melonjaknya harga barang keperluan sehari hari. Aspek kiriminalias cenderung meningkat karena sulitnya kehidupan rakyat, khususnya rakyat kecil
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Kondisi Sosial Ekonomi dan Upaya Merehabilitasinya" halaman 1015
Posting Komentar