BERITABANJARMASIN.COM - Bincang literasi di Kampung Buku Banjarmasin, Jumat (18/3/2022) membahas buku karya akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Sumasno Hadi, yang berjudul Kegelapan dan Pencerahan.
Buku kumpulan esai lelaki yang akrab disapa Mas Masno ini dibedah oleh tiga akademisi sekaligus, yaitu Moh. Yamin, Susyam Widiantho dan Reza Fahlevi.
Mas Masno dalam diskusi yang dimoderatori oleh Ketua Dewan Kesenian Banjarmasin Hajriansyah dan Akbar tersebut, menceritakan perihal buku yang ditulisnya itu. "Mau disebut tulisan atau apapun, yang penting saya mengeluarkan apa yang ingin saya sampaikan dalam buku ini," ujarnya.
Tiga narasumber lainnya saling bergantian memberikan tanggapan kepada hasil karya tersebut. Seperti Moh.Yamin yang membahas salah satu tulisan dalam buku itu, membahas mengenai pendidik.
Menurutnya, di zaman sekarang, banyak orang yang pandai berbicara atau memiliki ide, tetapi jarang yang pandai menuliskannya. Sehingga ia mengapresiasi dan memberikan masukan terhadap buku yang ditulis oleh Mas Masno.
"Saya kira para anak muda harus lebih sering menulis, bukan sombong ya, tulisan saya sudah lebih dari seribu artikel, 400 lebih yang terbit di media nasional dan lokal. Mungkin bisa menjadi motivasi," ujarnya berseloroh.
Diskusi kian hangat saat narasumber lain, Susyam Widiantho membahas mengenai cover dari buku Mas Masno yang terlihat seperti lukisan tatapan mata. Menurutnya seolah ada makna tersirat yang ingin disampaikan oleh penulis lewat sampul depannya itu. "Kalau soal menulis dan membaca, tentu saja beliau lebih jauh daripada saya," ujar ia.
Reza Fahlevi, dosen muda FKIP ULM pun tak ketinggalan membahas buku Mas Masno. Ia juga menanggapi isi buku tersebut. Owner toko buku Thalib Book inipun mengapresiasi karya yang diterbitkan.
Posting Komentar