BERITABANJARMASIN.COM - Dari total 89 perusahan perkebunan kelapa sawit di Kalsel, tercatat sebanyak 31 perusahaan sudah mendapat sertifikat Indonesia sustainable palm oil (ISPO).
"Kita gencar kerja sama dengan gabungan pengusaha kelapa sawit Indonesia (Gapki) Kalsel," ucap kepala dinas perkebunan dan peternakan (Disbunak) Kalsel, Suparmi usai acara penyerahan sertifikat ISPO kepada tiga anak perusahaan PT EAS group, Senin (21/3/2022).
Diungkapkan Suparmi jumlah produksi sawit Kalsel setiap tahunnya mengalami peningkatan, untuk tandan buah segar (TBS) sekitar 5.300.000, sementara CPO nya sebanyak 1.500.000 lebih di Tahun 2021. "Kami targetkan di 2022 terjadi peningkatan," harapnya.
Adapun luas perkebunan kelapa sawit yang ada di Kalsel termasuk yang paling kecil dari perkebunan kelapa sawit yang ada di wilayah seluruh Kalimantan.
Namun, untuk industri hilirisasi kelapa sawit di Kalsel sudah sangat besar bahkan memimpin untuk wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.
Sementara untuk harga sawit di Kalsel sejak akhir 2020 terus mengalami peningkatan sampai dengan saat ini. Bahkan diungkapkannya harga saat ini merupakan harga tertinggi. "Baru saja kita tetapkan di harga Rp3.300 per kilogram (KG) dari harga sebelumnya Rp3.100 per KG untuk sawit yang berumur 13 tahun.
Menurut Suparmi sesuai peraturan terbaru maka sertifikat ISPO tidak hanya dikantongi perkebunan sawit tapi juga untuk perusahaanya. Dengan penyerahan ini maka perusahaan di Kalsel sudah membuktikan komitmenya memenuhi aturan tersebut.
Sementata itu, disampaikan direktur utama PT EAS Group, Bambang Aria Wisena berharap semua perusahaan kelapa sawit bisa semakin mengikuti regulasi yang ada baik ditingkat nasional maupun internasional.
Bambang juga mengatakan di pertengahan tahun 2022 ini perusahaanya mulai memproduksi minyak goreng dengan kapasitas produksi 250 ton per hari.
"Tentunya ini bisa berkontribusi dalam menutupi kekurangan suplai minyak goreng yang ada di Kalsel," tutupnya.
Sebagai informasi ISPO adalah suatu kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia (fitri/sip)
Posting Komentar