Syekh Abdurrahman "Shiddiq" Al Banjari adalah seorang ulama besar Banjar dari Dalam Pagar, Martapura. Beliau mengaji ilmu agama selama beberapa tahun di Makkah dan diangkat menjadi Mufti di kerajaan Indragiri.
Namun, ternyata beliau juga pernah ditawari menjadi Mufti di Betawi (Jakarta). Beliau ditawari oleh Mufti Batavia saat itu yang bernama Al Habib Utsman bin Yahya. Namun Datu Sapat (Syekh Abdurrahman Shiddiq Al Banjari) menolak dengan halus permintaan tersebut.
Pada akhirnya beliau pindah dari Martapura ke Indera Giri. Karena beliau dikenal sebagai ulama besar lulusan Makkah, maka beliau diminta raja Inderagiri yang bernama Sultan Mahmud Syah untuk menjadi Mufti.
Awal nya Syekh Abdurrahman Shiddiq Al Banjari menolak permintaan tersebut. Namun Sultan Mahmud Syah berulang kali memohon agar beliau menerima tawaran tersebut. Akhirnya Syekh Abdurrahman Al Banjari menerima jabatan Mufti tersebut untuk kepentingan umat Islam.
Syekh Abdurrahman Shiddiq Al Banjari atau Datu Sapat wafat pada 4 Sya'ban 1356 H atau 10 Maret 1939 H. Beliau dimakamkan di Kampung Hidayat, Sapat, Indragiri, Tambilahan, Sumatera.
Sumber : Buku Datu-datu terkenal Kalimantan Selatan, Sub Judul "Datu Sapat Tambilahan ", halaman 128 Buku diterbitkan oleh penerbit "Sahabat" Mitra pengetahuan".
Posting Komentar