Walau Dibubarkan Belanda Pada 1860, Perjuangan Kesultanan Banjar Melawan Penjajah Masih Berlanjut Hingga 1905 | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Minggu, 20 Maret 2022

Walau Dibubarkan Belanda Pada 1860, Perjuangan Kesultanan Banjar Melawan Penjajah Masih Berlanjut Hingga 1905

 

Ilustrasi perang Banjar

Saat perang Banjar begitu bergejolak melawan penjajah Belanda, Belanda melakukan tindakan yang cukup berani, yaitu mengumumkan penghapusan kerajaan Banjar. Penghapusan dilakukan pada 11 Juni 1860.

Penjajah Belanda melakukan penghapusan kerajaan Banjar seolah olah hanya untuk menyelesaikan permasalahan di negerinya sendiri. Padahal yang mereka hadapi adalah suatu bangsa yang berperang untuk mengembalikan kemerdekaan nya

Namun, kerajaan Banjar tetap melakukan perlawanan kepada penjajah Belanda hingga 1905. Dari generasi ke generasi selanjutnya selalu sigap meneruskan perjuangan.

Sebut saja pejuang perang Banjar Pangeran Antasari. Setelah beliau wafat, perjuangan di lanjutkan oleh Sultan Muhammad Seman. Setelah Sultan Semang gugur, perjuangan dilanjutkan oleh anak beliau yang bernama ratu Zaleha dan suami beliau, Gusti Muhammad Arsyad.

Namun, setelah 1905, khususnya setelah wafatnya Sultan Muhammad Seman, perang Banjar dinyatakan berakhir. Perlawanan rakyat Banjar setelah 1905 kebanyakan sekedar perlawanan rakyat seperti perlawanan Guru Sanusi di Amuntai (1914-1918), Gusti Darmawi di Kalua (1927), perlawanan di Hariyang (1937)

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Hancurnya Pagustian dan Manawing dan Berakhirnya Perang Banjar (1905)" halaman 364-365.

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner