Malinda Putri tetap setia mempertahankan resep bingka Banjar dari keluarganya. Citarasa asli dan nikmat membuat kue bingka yang dibuatnya laris manis dibeli pengunjung pasar wadai Ramadhan.
Rumseh, Beritabanjarmasin.com | Banjarmasin
Linda sebutan akrabnya terlihat senang saat para pengunjung pasar wadai Ramadhan di kawasan Taman Kamboja Banjarmasin Tengah mendekati stand kecilnya itu.
Berbagai kue khas Banjar berjejer di dalam etalase dengan bermacam rasa. Seperti kue bingka kentang, bingka tapai, kue lapis coklat, putri selat, bingka barandam dan amparan tatak pisang.
Mulai dari harga Rp13.000 per potong hingga Rp25.000 untuk kue bingka kentang dan bingka tapai. "Alhamdulillah bisa berjualan lagi di pasar Ramadhan tahun ini," ujarnya, Rabu (6/4/2022).
Ibu muda berjilbab, berusia 21 tahun ini menuturkan terpaksa menaikkan harga kuenya. Bukan apa-apa, itu disebabkan harga bahan pokok sedang mengalami kenaikan.
Terutama harga minyak goreng yang melambung tinggi saat ini. Bahkan harga gula pasir dan gas elpiji juga malah ikut-ikutan merangkak naik. "Tahun dulu harganya Rp10.000 per potong, apa daya sekarang terpaksa dinaikkan harganya," ungkap Linda.
Apalagi dengan harga sewa stand yang tidak murah, dengan harga hampir lima juta rupiah selama Ramadhan. Meski harga dinaikkan ibu satu orang anak ini mengatakan ia mampu menjual habis dagangan kuenya. Bahka mampu menjual puluhan biji kue bingka dan kue potongnya dalam sehari.
Ia pun berharap masa pandemi saat ini bisa benar - benar berlalu, sehingga ia bisa tetap terus berjualan di pasar Ramadhan setiap tahunnya. (arum/sip)
Posting Komentar