Beberapa Pribahasa Bahasa Banjar Tentang Kehidupan Yang Mungkin Belum Buhan Pian Tahu | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Jumat, 22 April 2022

Beberapa Pribahasa Bahasa Banjar Tentang Kehidupan Yang Mungkin Belum Buhan Pian Tahu

Banjarmasin tempo dulu, sumber : collectie tropenmuseum

Masyarakat Banjar dikenal sejak dulu dengan peradabannya. Masyarakat yang memiliki peradaban yang besar memiliki kemampuan sastra yang baik. Masyarakat Banjar di Kalimantan Selatan memiliki berbagai pribahasa dan ungkapan tentang kehidupan. Peribahasa ini sarat akan makna dan mungkin belum buhan pian ketahui. Mari kita simak Bersama sama apa saja ungkapan Bahasa Banjar tersebut.

1. Jangan Membawa Gantang Saurang

Maksud dari ungkapan ini adalah jangan menilai sesuatu dengan ukuran dan pemahaman pribadi kepada orang lain. Ukurlah sesuatu sesuai dengan apa yang berlaku di masyarakat setempat.

2. Bulik ka Oadaringan

Peribahasa ini untuk orang mapan yang lupa diri dengan kehidupan keluarga awal. Setelah merasakan suka duka, maka kembalilah ke keluarga dimana tempat dimana kehidupan dimulai.

3. Dunia Kada Satalapak Tangan

Pribahasa yang ditujukan bila ada masalah, jangan berputus asa. Karena banyak alternatif jalan lain jika benar benar mau mencarinya.

4. Asam di Gunung Uyah di Laut, Badapatnya Dalam Balanai

Pribahasa ini biasanya ditujukan untuk orang yang berjodoh. Artinya yang jauh seperti Asam di gunung, dan garam di laut saja bisa menjadi bumbu yang saling melengkapi. Apalagi urusan jodoh, walau jauh dan berbeda latar, namun kalau jalannya sudah berjodoh, maka berjodohlah.

5. Bawa Batanang.

Bila situasi sedang memanas, maka harus pandai mengendalikan suasana. Agar tindakan tidak meninggi, maka harus menenangkan diri/bertenang diri.

6. Barilaan

Bila terjadi masalah, maka penting untuk saling memaafkan. Tindakan Barilaan untuk melegakan hati dan tidak menimbulkan khawatir anatara boleh atau tidak boleh.

7. Kaya Habu di Atas Tunggul

Pribahasa untuk suatu pekerjaan yang tidak memberi hasil. Sebagaimana Abu diatas kayu tunggul. Kayu diatas tunggul apabila ditiup angin maka akan hilang seketika

8. Kada Bakukus Dapur

Secara Bahasa artinya : tidak ada kegiatan memasak di dapur. Ini adalah pribahasa untuk keadaan ekonomi yang sedang lemah/paceklik. Mungkin karena tidak ada uang, atau sembako yang tidak ada hingga tidak bisa memasak makanan

Sumber : Peribahasa dan Ungkapan Banjar, Refleksi Budaya oleh Noorhalis Majid

Dari instagram @kabardaribanjar

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner