Syam Indra Pratama | Banjarmasin | Beritabanjarmasin.com
Sabana, pendamping penyandang disabilitas yang mengelola stand wadai untuk khas Banjar, menuturkan, pemberdayaan dilakukan bekerjasama dengan PLN, Lentera Asa Disabilitas dan Kaki Kota.
Mereka tergerak untuk memberdayakan penyandang disabilitas ditengah suasana pandemi yang masih terasa. "Kami memulainya di Desember 2021, dengan sebuah toko kecil di Jalan Sultan Adam dekat rumah makan Pak Fauzan," tuturnya, saat berbincang dengan Beritabanjarmasin.com, Selasa (5/4/2022).
Spesial di bulan Ramadhan, mereka membuka stand mini di depan Kampung Buku Banjarmasin. Selain menjual wadai untuk, mereka juga menjual kurma dan bingka. Harga yang dipatok juga tidak mahal. "Satu kotak dengan berbagai rasa, seperti kacang, keju, kami jual Rp16.000 saja," ujar Sabana.
Sebelumnya, wadai untuk akan diproduksi pada siang hari di toko utama. Baru kemudian dibawa ke stand mini. Mereka membukanya mulai pukul 15.30 hingga waktu berbuka tiba.
Menurutnya, respon masyarakat terhadap usaha wadai untuk para penyandang disabilitas cukup baik. Terbukti, selalu saja ada pembeli yang ingin mencicipi wadai khas urang Banjar itu.
Dengan tagline "Untuk Kita, Kawan Mangupi Pian" stand ini cukup mencolok dan terlihat modern. Namun tetap menjaga kearifan budaya kuliner lokal Kalsel.
Stand mini itu berdiri dengan mantap, tepat di depan Kampung Buku yang dikenal dengan "markasnya" para seniman di Banjarmasin. Hal ini menjadi bukti, bahwa para peyandang disabilitas juga bisa berkarya dan berkontribusi.
Hal ini selaras dengan program Pemkot Banjarmasin yang menerbitkan road map sebagai kota ramah disabilitas.
Posting Komentar