BERITABANJARMASIN.COM - Raperda tentang Penyelenggaraan Toleransi Kehidupan Bermasyarakat yang tengah digodok DPRD Kalsel diharapkan dapat mewujudkan kerukunan di masyarakat.
Ketua Pansus I Raperda dimaksud, Haryanto menyampaikan banyak masukan di dalam raperda ini yang nantinya diharapkan bisa mewakili aspirasi terkait kerukunan beragama di Kalsel. "Banyak masukan yang tadi kita terima, untuk penyempurnaan isi di dalam raperda ini," ujarnya, Kamis (7/4/2022).
Haryanto juga menyoroti turunnya indeks demokrasi indonesia (IDI) di Kalsel selama tiga tahun terakhir. Rendahnya nilai capaian ini berkaitan erat dengan terjadinya konflik dilapangan.
Berkaca pada data, IDI Kalsel yang diukur di tahun 2021 turun 5,42 poin. Dimana pada 2019 berada di angka 79,47 turun menjadi 74,05 di Tahun 2020.
"Raperda ini menjadi acuan kita jangan sampai ada konflik, kita perlu belajar dari konflik SARA yang terjadi di beberapa daerah," terangnya.
Sementara itu, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel, Ilham Masykuri Hamdi mengapresiasi perda yang digodok komisi I tersebut yang perspektifnya bukan hanya dimasa kini tapi dimasa yang akan datang.
Walaupun menurutnya gesekan di akar rumput masih ada, namun ia berharap melalai perda ini kehidupan umat di Kalsel lebih baik lagi.
Terutama pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kaltim, orang luar daerah juga akan berdatangan ke Kalsel yang sangat dekat dengan kawasan ibu kota.
Tentu lanjutnya yang mereka bawa tidak hanya diri, potensi ekonomi namun juga pemikiran (ideologi). "Itu semua harus diantisipasi, bagaimana kehidupan kedepan tetap harmonis dan damai dengan perda ini," ungkapnya. (maya/sip)
Posting Komentar