Sebelum berkiprah di tingkat nasional ia pernah menduduki
jabatan Residen Kalimantan Selatan di Banjarmasin (1950) dan Residen Sumatra
Selatan di Palembang (1951).
Kemudian dipindah ke Jakarta menjadi Pegawai Tinggi pada
Kementerian Pertanian, merangkap Direktur Yayasan Karet Rakyat Pusat di Jakarta
dan Pimpinan INIRO (Balai Penelitian dan Pemakaian Karet) di Bogor.
Sejak awal tahun 1930 an ia berkutat pada sistem budidaya
karet dan merintis usaha-usaha rakyat berupa industri processing getah karet
dengan mempelopori berdirinya rumah asap rakyat pertama di Kalimantan Selatan
dan terus mendorongnya hingga mencapai 700 an unit rumah asap rakyat di
Kalimantan Selatan pada tahun 1934.
Pada tahun tersebut usaha budidaya tanaman karet rakyat di
Kalimantan selatan telah mencapai 110.000 ha dengan produksi 60.000 ton yang
sebagian besar diekspor ke luar negeri. Atas prestasinya tersebut, ia terpilih
menjadi anggota Plaatselijk Rubber Commissie (Komisi Karet Kabupaten) di
Amuntai, kemudian Gewestelijk Rubber Commissie (Komisi Karet Provinsi) di
Banjarmasin dan akhirnya di Central Rubber Commissie (Komisi Karet Pusat) di
Jakarta.
Komisi ini bekerja untuk mengatur dan meningkatkan produksi
serta mutu karet rakyat. Jenis-jenis karet unggul di Kalimantan Selatan mulai
disebar luaskan pada masyarakat saat ia menjabat sebagai Direktur Yayasan Karet
Rakyat tahun 1951.
Beliau meninggal di Banjarmasin 9 Juli 1981 pada usia 77
tahun.
Sumber: Simanjuntak, P. N. H. (2003), Kabinet-Kabinet
Republik Indonesia: Dari Awal Kemerdekaan Sampai Reformasi
Link artikel asli : https://www.instagram.com/p/COOzQZ4ggJS/
Posting Komentar