Pangeran Antasari Dan Keturunannya Dikenal Sebagai Pejuang Yang Tangguh Dalam Menghadapi Penjajah | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 25 April 2022

Pangeran Antasari Dan Keturunannya Dikenal Sebagai Pejuang Yang Tangguh Dalam Menghadapi Penjajah

Pangeran Antasari dalam uang kertas Indonesia, sumber foto : liputan6.com


Pangeran Antasari adalah salah satu tokoh sentral perjuangan rakyat Banjar dalam menghadapi penjajah. Beliau terkenal pemberani dan sangat cerdas dalam membuat strategi. Atas jasa jasanya, beliau pada 27 Maret 1968 diangkat menjadi pahlawan nasional oleh pemerintah Indonesia

Disamping semua itu, ternyata semangat perjuangan beliau diwarisi oleh anak cucu beliau. Anak beliau yang bernama Sultan Muhammad Seman dan cucu beliau yang bernama ratu Zaleha adalah pejuang yang sangat tangguh dalam menghadapi penjajah Belanda.

Sultan Muhammad Seman, dikenal sebagai sang sultan Banjar yang terakhir. Karena setelah beliau wafat, perang Banjar dianggap berakhir (1859-1905). Sultan Muhammad Seman gugur saat mempertahankan benteng Manawing dari serbuan Belanda pada Januari 1905.

Jumlah pasukan penjajah lebih banyak membuat pertarungan tak seimbang dan Sultan Muhammad Seman tertembak. Beliau benar benar konsekuen dalam melaksanakan amanah ayah beliau (Pangeran Antasari) yang memiliki slogan perjuangan "haram Manyarah Waja Sampai Kaputing"

Lalu ada ratu Zaleha. Beliau pejuang yang sangat tangguh dalam melawan penjajah bersama suami beliau yang bernama Gusti Muhammad Arsyad. Karena fisik yang sudah tua, akhirnya beliau ditangkap Belanda pada 1906. Beliau diasingkan ke daerah Bogor bersama suami dan ibu beliau.

Suami ratu Zaleha yang bernama Gusti Muhammad Arsyad sudah lebih dulu diasingkan ke Bogor pada 1 Agustus 1904. Beliau adalah menantu Sultan Muhammad Seman yang pemberani dalam menghadapi penjajah. Namun pada akhir nya beliau bersama sang istri (Ratu Zaleha) ditangkap dan diasingkan keluar tanah Banjar.

Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Hancurnya Pagustian dan Manawing dan berakhir nya perang Banjar (1905)" halaman 367-368

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner