BERITABANJARMASIN.COM - Banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi produsen, distributor, hingga pedagang eceran untuk mendapatkan pasokan minyak goreng curah menjadi penyebab langkanya minyak goreng curah di pasaran.
"Melalui Kementerian Perindustrian sangat hati-hati sekali, sehingga banyak persyaratan yang harus dipenuhi," ucap Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani, Senin (4/4/2022).
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi pedagang baik ditingkat produsen, distributor, hingga pedagang eceran diantaraya harus menjual dengan harga Rp14.000 dengan menggunakan fakta integritas, kemudian pedangan harus memiliki NPWP, sementara kata Birhasani masih banyak pedagang minyak goreng eceran yang tidak memiliki NPWP bahkan ada yang tidak mengerti apa itu NPWP.
Selain itu, terkait jalur distribusi ke pendagang eceran di distributor juga masih menjadi kendala lantaran ada perjanjian tertulis yang harus ditandatangani oleh distributor, sedangkan distributor sendiri sangat keberatan dengan kebijakan tersebut.
Dalam surat perjanjian yang ditetapkan Kementerian Perindustrian tertulis bahwa para distributor harus menjamin pedagang pengecer menjual minyak goreng curah dengan harga Rp14.000.
Sementara para distributor mengaku tidak berani memastikan hal itu karena tidak bisa mengawasinya ditingkat pedagang eceran. Padahal sanksi yang harus diterima para distributor apabila pedagang eceran yang membeli di tempatnya kedapatan menjual dengan harga diatas Rp14.000, maka distributor juga akan kena.
Sedangkan para pedagang minyak goreng eceran mengaku rugi apabila harus menjual dengan harga Rp14.000 per liter, karena dari biaya transportasinya saja belum terhitung.
Untuk mengatasi hal ini terutama dari segi keuntungan bagi pedagang eceran agar keuntungannya tidak lagi dibebani pada biaya transportasi, maka dibuatlah solusi yakni distributor yang membawa dengan tangki mobil untuk datang langsung ke pasar-pasar. (fitri/sip)
Posting Komentar