Kita orang Kalimantan pasti sudah tidak asing dengan nama Anjir Tamban dan Anjir Serapat. Namun pernahkah kita terfikir, dari mana asal muasal nama Anjir Tamban dan Anjir Serapat tersebut?
Dua daerah ini tak lepas dari sejarah pertanian Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Kalsel dan Kalteng adalah wilayah yang sangat potensial untuk persawahan. Namun dua daerah ini memiliki tanah "Gambut" yang tidak terlalu baik untuk persawahan karena tanah nya mengandung asam.
Namun akhirnya tanah Kalsel dan Kalteng bisa di gunakan untuk persawahan setelah adanya Kanal/Anjir. Dengan adanya Kanal atau Anjir inilah air bisa mengalir ke sungai dan membawa zat asam keluar.
Kanal ini sudah ada sejak sebelum perang dunia II. Kanal dibuat dari tepian sungai Barito sampai ke Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah. Maka dari itu dua Anjir itu sekarang terkenal dengan nama daerah Anjir Tamban dan Anjir Serapat.
Dua daerah Anjir itu terkenal sebagai penghasil padi di Kalimantan. Daerah lain sebagai penghasil padi adalah daerah Gambut.
Kalimantan Selatan pernah mengalami merosot nya padi ditahun 1950/1951. Kekurangan ini bertambah setiap tahun karena gangguan keamanan. Kekurangan beras di Kalsel berjumlah hingga 89.000 ton kekurangan ini selalu meningkat 10 persen tiap tahun nya.
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Kehidupan Sosial Ekonomi" halaman 898
Posting Komentar