Sejarah Gerakan Baratib Baamal di Banua Lawas Tabalong Melawan Penjajah Belanda | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Rabu, 06 April 2022

Sejarah Gerakan Baratib Baamal di Banua Lawas Tabalong Melawan Penjajah Belanda


Baratib baamal adalah salah satu pergerakan para pejuang Banjar dalam melawan Penjajah Belanda. Salah satu pertempuran bersejarah gerakan baratib baamal ini adalah pertempuran di Banua Lawas.

Pimpinan Baratib baamal di Banua Lawas adalah Penghulu Rasyid dan Haji Bador. Pertempuran di Banua lawas ini terjadi pada 18 Oktober 1861.

Para prajurit haji bador di Banua lawas memusatkan kekuatannya di masjid dengan jumlah pasukan ratusan orang. Sambil mengucapkan dzikir dan parang ditangan, para pejuang Banjar baratib baamal maju menyerbu penjajah Belanda dan menewaskan 3 orang serdadu Belanda. Kapten bBelanda yang bernama Kapten Thelen pun mundur ke Kalua dan minta bantuan ke Amuntai.

Prajurit penjajah Belanda dari Amuntai pun datang, tapi ketika sampai di masjid Kalua, tentara Belanda dari amuntai itu mendapat serangan senapan dan lila dari pengikut Haji Bador.

Keesokan harinya, terjadi lagi pertempuran pejuang Banjar Baratib Baamal melawan penjajah Belanda. Dalam pertempuran ini, kurang lebih ada 160 orang prajurit Haji Bador tewas sebagai syuhada.

Pertempuran terakhir di Banua Lawas (Tabalong) terjadi pada 15 Desember 1865. Penjajah Belanda mengepung pasar Arba di Banua Lawas dengan kapal perang "Van Os" melalui Sungai Anyar. Serdadu Belanda dari Amuntai ikut mengepung dari berbagai arah. Penjajah Belanda menggunakan segala cara untuk menaklukan perjuangan Penghulu Rasyid.

Salah satu cara licik Belanda adalah mendatangkan pasukan Dayak Maanyan dari Tamian Layang dibawah pimpinan tumenggung Jailan. Tumenggung Jailan dikenal sebagai oknum Dayak yang memihak penjajah Belanda dalam melawan Pangeran Antasari

Taktik lain adalah dengan mengadakan sayembara. Siapa yang dapat menangkap penghulu Rasyid, maka dapat imbalan f 1000 dan bebas pajak 7 turunan

Pertahanan Penghulu Rasyid di bakar oleh penjajah Belanda. Banyak pejuang Banjar yang gugur dan penghulu rasyid sendiri tumitnya tertembak. Penghulu rasyid pun menghindarkan diri dari pertempuran

Ada kawan seperjuangan Penghulu Rasyid yang bernama Teja Kusuma. Rupanya Teja Kusuma ini tergiur dengan hadiah Sayembara menangkap Penghulu Rasyid. Akhirnya Teja Kusuma membunuh Penghulu Rasyid yang sudah tak berdaya lagi. Kepala Penghulu Abdul Rasyid diserahkan kepada penjajah Belanda oleh orang orang yang menginginkan hadiah f1000 tersebut.

Jenazah penghulu Rayid pun dimakamkan tanpa kepala di dekat Masjid Pasar Arba. Masjid ini merupakan masjid yang dibangun oleh Penghulu Rasyid dan 4 kawan tokoh perjuangan baratib baamal lainnya.

Sumber: buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "Pertempuran di Banua Lawas" halaman 344


Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner