BERITABANJARMASIN.COM - Musyawarah Nasional (Munas) ke-XV Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kerakyatan dilaksanakan di Banjarmasin.
Puncak Munas ke-XV ini dijadwalkan Rabu (18/5/2022) di Banjarmasin yang diikuti lebih dari 123 universitas di Indonesia.
Seminar nasional akan berlangsung nantinya mengangkat tema "Memiliki Secara Progresif Urgensi dan Efektivitas Perpindahan Ibu Kota Negara (IKN) yang Ditinjau Melalui Sudut Pandang Karakter Kebangsaan."
Gubernur Kalsel dalam sambutannya yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kalsel, Syaiful Azhari menyampaikan harapan, Munas BEM SI yang merupakan wadah penyaluran kreativitas mahasiswa dan aspirasi masyarakat ini, terus tumbuh dan berkembang membawa perubahan yang lebih baik bagi masyakarat khususnya kemajuan Banua di Kalsel.
Disampaikannya, daerah yang maju dan berkembang sangat ditentukan kualitas SDM saat ini. "Kita semua memiliki mimpi besar tentang masyarakat Kalsel yang maju, inovatif dan menguasai ilmu pengetahuan di masa depan," ujarnya, Senin (16/5/2022).
Namun diingatkan gubernur, untuk menggapai mimpi besar itu, harus teguh dalam menghadapi segala tantangan. Harus berusaha serius tanpa mengenal lelah mengejar ketertinggalan yang ada. "Dengan adanya perguruan tinggi, kita sangat terbantu mewujudkan mimpi-mimpi itu," ucapnya.
Peserta Munas BEM SI juga diingatkan soal realitas yang terjadi sekarang yakni mulai lunturnya nilai-nilai kebangsaan, berkurang rasa cinta tanah air dan semangat gotong royong yang kian jarang.
Ia berharap peran mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan untuk Kalsel khususnya.
Sementara itu, disampaikan ketua panitia, Abdurahim dalam seminar akan membahas pergerakan kedepan untuk BEM SI khsusnya BEM SI kerakyatan yang menjadi poros baru untuk BEM SI selanjutnya.
Sementara terkait tema dalam seminar yang akan membahas perpindahan ibu kota negara baru (IKN), sebagai mahsiswa melihat hal ini dari berbagai sudut pandang sehingga ada pro dan kontra.
"Sebenarnya berbicara mahasiswa pro dan kontra tergantung memandang dari berbagai sudut baik dialog objektif maupun subjektif," tandasnya.
Sebagai informasi dalam seminar nasional nantinya akan mengundang narasumber, Ibnu Sina (Wali Kota Banjarmasin), Kurnia Ramadhana (Peneliti ICW), Zenzi Suhadi (Direktur Eksekutif Walhi), dan Muhammad Isnur (Ketum YLBHI). (fitri/sip)
Posting Komentar