Ayah dan Ibu Datu Kalampayan Martapura bernama Abdullah dan Aminah. Beliau berdua tinggal di kampung Lok Gabang (dekat Martapura). Beliau adalah pasangan suami istri yang ideal. Bak pinang dibelah dua, sama sama taat beribadah dan dihormati masyarakat setempat.
Ayah Datu Kalampayan, Datu Abdullah adalah seorang yang dikasihi oleh Sultan Banjar pada masa itu. Saat Sultan Banjar mengadakan kunjungan ke kampung kampung, maka Sultan Banjar pastilah singgah sejenak kerumah Datu Abdullah untuk beristirahat sejenak.
Meskipun Datu Abdullah dan Datu Aminah hidup berkecukupan dan bahagia, namun mereka mereka merasa kesepian karena belum mendengar Isak tangis dan tawa anak kecil. Beliau berdua pun selalu berdoa hingga suatu ketika beliau berdua menemui malam Lailatul Qadar, malam yang mulia yang bila berdoa begitu mustajab.
Maka tepat pada 15 shafar 1122 H pada jam tiga dinihari, lahirlah seorang anak yang bernama Muhammad Ja'far. Dikemudia hari dikenal sebagai Muhammad Arsyad (Datu Kalampayan Martapura.
Setelah itu menyusul lah anak yang lain yang merupakan adik datu Kalampayan Martapura. Yaitu Abidin, Zainal Abidin, Nurmein, dan Nurul Amien.
Sumber : buku "Maulana Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari" tulisan Abu Daudi halaman 43, sub judul "Seorang Pemuda yang dikasihi Sultan" hal 15
Posting Komentar