Kejadian ini adalah bagian dari revolusi fisik rakyat Banjar melawan penjajah. Terjadi pada 3 Agustus 1948. Pejuang Banjar Hasan Basry dan pasukannya berhadapan dengan kolonial Belanda.
Diantara pasukan Hasan Basri melawan Belanda di gunung ambulung adalah Alimin, Hamzah Arifin, Ibat, Tulamak, Mustafa, Aliansyah, Saberi Abas, Japau Majid, Aseri, Maseri dan Indera.
Kejadian terjadi pada subuh dini hari. Para pejuang Banjar awal nya berencana lebih dulu menyerang penjajah Belanda. Namun mereka semua malah lebih dulu diserang dan dikepung Belanda. Para pejuang ada yang gugur Banjar ada yang gugur dan ada yang terkena luka tembak.
Diantara pejuang Banjar yang gugur ada 2 orang yaitu Aseri dan Maseri. Sedangkan yang terkena luka tembak ada 4 orang, yaitu Ibat, Mustafa, Tulamak, dan Japau.Dizaman itu, pertahanan militer Kalimantan (ALRI divisi IV) begitu kuat. Hingga penjajah Belanda melakukan segala taktik dan tipu muslihat untuk menghancurkan ALRI divisi 4 Kalimantan. Salah satunya adalah dengan membentuk "Pasukan Parang Bungkul".
Pasukan parang bungkul sering menyusup untuk mengawasi gerak gerik rakyat Banjar. Pertempuran di gunung Ambulung, Haruyan pun terjadi karena pasukan parang bungkul berhasil memata matai pasukan Hasan Basri yang ingin menyerang penjajah Belanda lebih dulu.
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "MPK ALRI DIVISI IV Menghadapi kontra republik" halaman 729-730.
Posting Komentar