BERITABANJARMASIN.COM - Parade Lamut bertajuk revitalisasi dan regenerasi di Banjarmasin, Sabtu (28/5/2022) membuktikan, kepedulian terhadap seni tradisi Banjar ini masih menggaung.
Dilaksanakan di Kampung Buku, Banjarmasin Utara, diskusi mengenai seni tradisi yang semakin langka ini menghadirkan beberapa narasumber, seperti DR Sainul Hermawan, Muhammad Budi Zakia Sani, dan Hajriansyah.
Dimoderatori oleh Dewi Alfianti, perbincangan kemudian mengarah kepada bagaimana seni tradisi Lamut Banjar ini bisa diregenerasi. Apalagi Lamut dengan pakem yang ada, cukup sulit untuk dipelajari dan dimainkan. Wajar saja, seni tutur ini bisa dimainkan sampai semalam suntuk.
DR Sainul Hermawan menceritakan mengenai pengalamannya meneliti seni tradisi Lamut ini, yang kemudian menjadi bahasan dalam tesis doktoralnya. "Tugas kita bersama untuk kemudian bisa mendorong regenerasi ini," ujarnya.
Ketua Dewan Kesenian Kota Banjarmasin, Hajriansyah menyorot mengenai generasi penerus seni Lamut di Kalsel. Menurutnya anak muda yang baru belajar Lamut perlu diapresiasi, meskipun belum sempurna benar dalam memainkan Lamut. "Kalau kita kritik di awal bisa melemahkan semangat mereka," ujarnya.
Hal senada juga disampaikan Muhammad Budi Zakia Sani, Staf Muda Wali Kota Banjarmasin Bidang Pendidikan, Seni dan Budaya. Menurutnya, ia menemukan beberapa anak muda potensial yang berpotensi meneruskan tradisi Lamut. Tentu saja dengan kerja sama semua pihak, regenerasi dan revitalisasi menjadi penting.
Sebagai informasi, kegiatan parade Lamut ini didukung oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat. Parade berlangsung sejak 27--28 Mei 2022. (sip)
Posting Komentar