sumber foto : starbanjar.com |
Bagi warga Banjarmasin tentunya tidak asing lagi dengan jalan Hasanuddin HM, yang membentang mulai bundaran air mancur Simpang Hasanuddin HM, belakang Kantor Bank BCA KCU Banjarmasin hingga Jembatan Dewi.
Jalan Hasanuddin HM diabadikan menjadi nama jalan Utama di Kota Banjarmasin sejak tahun 1970 an. Pada masa Hindia Belanda hingga tahun 1942, jalan Hasanuddin HM bernama School Weg (Jalan Sekolah).
Berdasarkan peta tahun 1945, nama jalan tidak dituliskan secara khusus, hanya terdapat beberapa nomor urut bangunan utama. Diantaranya bangunan theatres (Bioskop), ice plants (Pabrik Es) serta post office (Kantor Pos).
Sementara, pada Peta Kota Besar Bandjarmasin tahun 1970 an, jalan ini sudah berubah nama menjadi Jalan Sukaramai. Sampai wilayah pertigaan tepatnya di depan bioskop Ria (sebelumnya bernama Bioskop Rex).
Jalan ini disebut jalan Hasanuddin HM, Pahlawan Amanat Penderitaan Rakyat (AMPERA) dari Banjarmasin dan Pejuang Eksponen 66.
Pada era itu, penggunaan jalan Hasanuddin HM masih menggunakan dwifungsi jalan, artinya satu jalan dua arah. Pada ujung jalan Hasanuddin HM terdapat Bioskop Dewi. Depan bioskop Dewi adalah jalan utama Jembatan Coen/ jembatan A. Yani/Jembatan Dewi.
Dalam awal Pelita III (tahun 1974) diresmikan dan difungsikan penggunaan Jembatan A.Yani atau lebih dikenal dengan nama Jembatan Dewi yang membentang di sungai Martapura.
sumber foto: KITLV
Artikel asli : https://www.instagram.com/p/B9eAMvXgxf7/
Posting Komentar