Hubungan antara daerah Banjar dan kerjaan Demak sudah terjalin dalam waktu yang lama. Hubungan itu terutama dalam hal ekonomi perdagangan dan akhirnya meningkat menjadi hubungan bantuan militer ketika Pangeran Samudera (Sultan Suriansyah) berhadapan dengan raja Daha, pangeran tumenggung.
Dalam hikayat Banjar, disebutkan bahwa Pangeran Samudera mengirim duta ke Demak untuk mengadakan hubungan kerja sama militer. Untuk Utusan tingkat tinggi sebagai duta, pangeran samudera ditunjuk Patih balit (pembesar kerajaan Banjar). Patih balit datang menghadap Sultan Demak dengan seperangkat hadiah sebagai tanda persahabatan berupa sepikul rotan, seribu buah tudung saji, sepuluh pikuk lilin, seribu bongkah damar dan sepuluh biji intan.
Patih balit digiring oleh kurang lebih 400 orang. Demak menyambut baik Patih balit sebagai utusan kerajaan Banjar. Sebagai pemegang syiar agam islam, tentu nya Demak memohon kepada kerjaan banjar memeluk agama Islam.
Berdasarkan hasil penelitian panitia hari jadi kota Banjarmasin, Pangeran Samudera sebaga raja Banjar disempurnakan keislamannya oleh wakil penghulu Demak, yaitu Khatib Dayan. Peristiwa itu dilaksanakan pada 24 September 1526 pada hari Rabu jam 10 pagi. Khatib Dayan bukanlah penghulu Demak, tapi beliau adalah utusan dari penghulu Demak yang bernama Rahmatullah.
Khatib Dayan bertugas melakukan proses pengislaman raja, keluarga dan rakyat kerajaan Banjar. Khatib Dayan bertugas di kerjaan Banjar sampai beliau wafat dan di makamkan di kuin Utara, Banjarmasin
Sumber : buku Sejarah Banjar Balitbangda Provinsi Kalsel oleh penerbit Ombak Yogyakarta. Sub judul "tersebar nya agama islam" halaman 108
Posting Komentar