Bagi masyarakat Kalimantan Selatan tentu tidak asing lagi dengan daerah yang bernama "Nagara (Daha)" sebuah wilayah yang saat ini menjadi 3 kecamatan yaitu Daha Selatan, Utara dan Barat dalam wilayah administratif Hulu Sungai Selatan. Daerah Nagara merupakan wilayah rawa-rawa dan perairan yg mayoritas dihuni oleh suku Banjar Batang Banyu. Sebelum identitas "Banjar" lahir wilayah ini adalah ibukota dari Kalimantan Selatan yg bernama Kerajaan Nagara Daha penerus Kerajaan Negara Dipa (Amuntai).
Pada tahun 1898 Nagara resmi menjadi bagian dari Kandangan (kelak menjadi kabupaten HSS).
Apa yg terkenal dari Nagara? Selain produksi ikan air tawar yang melimpah. Daerah Nagara terkenal akan pusat pengolahan berbagai macam bahan logam utk berbagai keperluan seperti kebun, tani dan terutama pembuatan senjata yg terkenal di seantero pulau Kalimantan. Senjata produksi pandai2 besi dari Nagara jg sangat terkenal dari segi kualitas dan seni penempaan.
Tidak diketahui secara pasti sejak kapan orang2 Nagara mendapat keahlian pengolahan bahan logam.
Hingga kini Pandai besi terkenal yg tersebar di Kalimantan Selatan mayoritas masih keturunan Pandai besi dari Nagara. Dalam buku Metallurgie und Fruhe Besiedlungsgeschichte Indonesiens dari Wolfgang Marschall, Tubingen menceritakan tentang laporan seorang eropa bernama Gerbowsky (1899) tentang daerah Nagara sebuah kota rumah panggung dengan 10.000 penduduk serta macam-macam hasil industrinya terutama senjata. Gerbowsky mendatangi seorang pandai besi nagara lalu memesan 1 buah belati.
Gerbowsky melihat semua tahapan pembuatan belati itu yg ditempa dengan teknik (tempa lipat) menggabungkan 2 bahan besi. Kemudian laporan Hendriks sekitar (1840-an) tentang 70 pengrajin senjata api di nagara yang masing-masing punya tugas dalam membuat senjata api model lokal ataupun eropa. Mereka membuat senjata untuk Sultan tanpa dibayar apabila Sultan minta dibuatkan senjata, namun mereka bebas pajak dari Sultan.
Link tulisan asli : https://www.instagram.com/p/CU-D1WDBiDL/
Posting Komentar