BERITABANJARMASIN.COM - Dampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak sapi berpengaruh pada kurangnya suplai dan kenaikan harga daging sapi di Kalsel.
"Sangat berpengaruh mengingat pasokan sapi di Kalsel masih sangat tergantung dengan daerah lain," kata Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel, Birhasani, Jumat (20/5/2022)
Terlebih kata ia di Kalsel juga sudah ada beberapa sapi yang tertular PMK, sehingga
ada beberapa daerah sentra peternakan sapi yang melakukan penutupan sementara, seperti diberhentikan sementara kegiatan di rumah potong hewan yang ada di Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
"Jadi suplai dari daerah Pelaihari ke daerah lain berkurang dan berpengaruh kepada suplai daging segar ke tingkat pasaran," ungkapnya.
Berkurangnya suplai daging sapi yang ada di Kalsel, juga berpengaruh pada harga daging sapi saat ini yang naik hingga Rp10 ribu sampai 15 ribu per kilogram (KG).
"Misalkan daging khas tadinya Rp135.000 per KG sekarang mencapai Rp150.000," pungkasnya. (fitri/sip)
Posting Komentar