Ketika Ibundanya Abah Guru Sekumpul sedang mengandung, beliau berkunjung ke Habib Basirih. Lalu atas saran Habib Basirih, Ibundanya Abah Guru Sekumpul disarankan pindah ke Tunggul Irang Seberang (Martapura) saja. Karena Penjajah Jepang sangat banyak di daerah Keraton (Martapura), maka dari itu pindahlah Ibundanya Abah Guru ke Tunggul Irang seberang.
Lokasi kepindahan Ibundanya Abah Guru Sekumpul lebih tepatnya di belakang kubah K.H. Husin Qodri Martapura. Tempat pindah nya beliau ini juga dekat dengan rumah Tuan Guru Abdurrahman (Tuanji Adu).
Tuan Haji Abdurrahman (Tuanji Adu) adalah seorang Wali Allah yang luar biasa alim dan banyak memiliki karomah. Penjajah Belanda dan Jepang pun ketika hendak masuk kampung Tunggul Irang pun selalu batal. Karena para penjajah melihat Kampung Tunggul Irang hanya hutan, tidak ada kampung. Maka dari itu, Ibundanya Abah Guru Sekumpul memilih Kampung Tunggul Irang Sebagai tempat tinggal hingga lahirlah anak beliau yang Syekh M. Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul Martapura).
Sumber : https://www.youtube.com/watch? v=fwJTJBh-5EU
Sumber : https://www.youtube.com/watch?
Posting Komentar