BERITABANJARMASIN.COM - Upaya mengimplementasikan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar sarasehan bersama Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kalsel disalah satu hotel berbintang, Selasa (8/6/2022).
Menurut direktur perluasan dan pelayanan BPJS kesehatan, David Bangun bahwa ada sekitar 242 juta peserta dari 247 jiwa penduduk Indonesia.
"Angka tersebut cukup signifikan, mudahan bisa terus bisa diakomodir," ujarnya saat memberikan sambutan.
Namun lanjut David berbagai tantangan kedepan terkait pencapaian secara menyeluruh penduduk bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan menjadi PR bagi pihaknya.
Untuk itu BPJS Kesehatan terus berupaya melakukan terobosan baru dalam memberikan kemudahan pelayanan BPJS Kesehatan kepada warga Indonesia, sehingga masih ada sekitar 35 juta penduduk atau 98 persen harus sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan pada tahun 2024.
Anggota PWRI merupakan peserta tertua di BPJS Kesehatan. Sehingga diharapkan pelayanan terbaik bagi mereka terkait jaminan kesehatan akan terus diberikan.
Sementara itu, Ketua Umum PWRI Kalimantan Selatan - Noor Aidi menyampaikan rasa terimakasihnya kepala layanan BPJS Kesehatan yang sudah memberikan kemudahan bagi peserta BPJS Kesehatan terutama bagi para lansia.
"Saya sangat senang dengan terobosan baru dari BPJS, yang memberikan kemudahan bagi para lansia," ungkapanya disela acara.
Salah satunya penggunaan BPJS memberikan layanan yang tidak memerlukan KTP dan memperlihatkan NIK bagi peserta lansia.
Pihaknya juga mengusulkan agar layanan kesehatan bagi peserta BPJS lansia bisa langsung dilakukan rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Ulin dan Rumah Sakit Umum Daerah Ansari Saleh.
Tanpa harus melalui pusat layanan kesehatan lainnya yakni harus menggunakan rujukan dari Puskesmas.
"Mudahan pelayanan kesehatan secara umum bagi warga lansia bisa lebih didahulukan dipermudah," pungkasnya. (arum/sip)
Posting Komentar