Pembekalan ini, selain dalam rangka menangkal radikalisme juga sebagai jembatan untuk memantapkan sikap tenggang rasa antar umat beragama sebagai bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Kalsel.
"Selain ini merupakan kewajiban kami selaku legislatif di DPRD Kalsel, tentu wawasan kebangsaan juga bagian dari amanah Undang-Undang (UU) untuk disampaikan karena penting dalam menjaga kedaulatan negara kita Indonesia khususnya di Kalsel," ujarnya usai Sosialisasi Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan, Selasa (12/7) siang.
Pria yang akrab disapa paman Yani itu menyebut generasi muda perlu ditanamkan sikap cinta terhadap negara sejak di bangku pendidikan sebagai modal dalam mengantisipasi unsur negatif yang dapat merusak persatuan dan kesatuan.
"Mereka ini perlu diberikan treatment lagi untuk dapat menebalkan lagi keyakinan berbangsa dan bernegara. Sebutnya saja Pancasila sebagai ideologi dan persatuan adalah kunci mutlak negeri kita untuk tetap berdiri kokoh," imbuhnya.
Dirinya juga sempat bercerita soal sejarah merebut kemerdekaan Indonesia yang sekaligus dalam mempertahankan kedaulatan negara dengan cara mengusir penjajah baik pada masa kolonial belanda maupun kekejaman tentara jepang.
"Negeri ini pernah dijajah kan ini sungguh tidak mengenakkan. Jadi, tujuan utama ada sosialisasi ini adalah meyakinkan generasi muda yang siap menjawab tantang ke depan. Besok atau lusa negara Indonesia mau maju tergantung dari mereka sebagai penerus bangsa," ungkap legislatif dari Dapil VI Kotabaru dan Tanah Bumbu membidangi ekonomi dan keuangan itu.
Terlepas itu, pada zaman serba canggih, ia juga tak bosannya mengingatkan kepada generasi muda agar jangan mudah terprovokasi terhadap penyebaran informasi hoax yang dapat menimbulkan perpecahan.
"Maka dari itu, kami hadir disini untuk menanamkan sikap cinta terhadap tanah air. Bahkan kabarnya ada yang mau mengubah ideologi Negara Indonesia tentu mesti dicegah kalau perlu ditangkal. Yang jelas tidak ada toleransi selain landasan dari Pancasila kita," tegas paman Yani.
Sementara itu Kepala SMK Negeri 2 Simpang Empat Kasidi mengaku bersyukur karena satuan pendidikannya terpilih untuk mendapatkan materi khusus pembinaan Ideologi Pancasila dan Wawasan Kebangsaan yang sangat bermanfaat bagi generasi muda yang melek digital.
"Yang jelas sangat bermanfaat sekali bagi peserta didik tentu ini menjadi pelajaran yang baik agar terus menjaga toleransi," ucapnya.
Terlebih, menurutnya, peserta didik juga teredukasi dengan materi yang disampaikan tak hanya dampak negatif era digitalisasi, melainkan juga bagaimana memilah informasi agar tidak terjerumus pada tindak kejahatan.
"Bahkan disini penuh dengan toleransi selain muslim, juga ada pemeluk Hindu, Budha, mereka tetap saling menjaga dan saling menghormati. Harapannya tidak terjadi konflik yang dapat merugikan berbagai pihak," tutupnya.
Dari pembinaan yang diberikan, politisi Partai Golkar ini juga mengajak Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel untuk turut serta membekali sikap cinta tanah air berlandaskan UUD 1945, Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai empat pilar bernegara. (RHS/RDM)(adv)
Posting Komentar