BERITABANJARMASIN.COM - Kadisdikbud Kalsel, Muhammadun mengatakan Kalsel menerapkan kurikulum merdeka 100 persen. Hal ini bertujuan mengejar ketertinggalan selama pembelajaran di masa pandemi Covid-19.
Menurut Madun, kurikulum merdeka ini dimaksudkan agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid dan fokus pada pengembangan soft skills dan karakter.
"Kita kejar ketertinggalan selama pandemi dua tahun dengan menerapkan kurikulum merdeka 100 persen," tegasnya.
Sehingga lanjutnya, melalui penerapan kurikulum ini Kalsel mampu mencetak SDM yang berdaya saing secara global karena dalam program digitalisasi pendidikan memerlukan para anak-anak yang mengerti teknologi sehingga perlu dipersiapkan sejak dini.
Dirinya menambahkan pihak Disdik juga telah melakukan pengecekan ke sekolah-sekolah yang saat ini masih menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) untuk peserta didik baru Tahun Ajaran 2022--2023. "PTM sudah bisa dilaksanakan sepenuhnya, jadi pembelajatan juga harus dimaksimalkan," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, M Lutfi Saifuddin menerangkan memang selama ini peserta didik hanya terfokus pada belajar daring sehingga pembentukan karakter anak didik juga perlu dilakukan untuk mengejar ketertinggalan melalui pembelajaran tatap muka.
"Karena dari segi pendidikan karakter biasanya didapatkan di sekolah (dunia pendidikan)," terangnya.
Ketua DPRD Kalsel, Supian HK menyatakan dukungannya terhadap upaya Disdik dan Komisi IV untuk pendidikan di banua yang lebih baik dengan sinergitas yang baik untuk mengejar ketertinggalan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. (maya/sip)
Posting Komentar