Abah Guru Sekumpul saat masih kecil sempat sekolah sambil bekerja demi mencukupi keperluan sehari hari. Di pagi hari Abah Guru Sekumpul belajar di ponpes Darussalam Martapura, siangnya ikut menggosok intan bersama ayah beliau.
Abah Guru Sekumpul memiliki paman yang bernama Syekh Seman Mulia Al Banjari. Suatu hari Syekh Seman Mulia berkunjung kerumah ibundanya Abah Guru Sekumpul, yaitu ibunda Masliah. Syekh Seman pun bertanya : "apa saja yang dikerjakan Si anang sekarang?" (Anang adalah sebutan Syekh Seman Mulia kepada Abah Guru Sekumpul). Dijawab oleh bunda masliah : "Dia sekarang sekolah di ponpes Darussalam, lalu saat siang dia menemani ayahnya menggosok intan".
Lalu Syekh Seman Mulia menjawab dengan sebuah perumpamaan, "Kamu tau kan botol garam?, botolnya memang besar, tapi lubang botolnya kecil. Terpaksa memuat garamnya harus sedikit demi sedikit kedalam botol. Kalau dituang langsung, maka akan banyak yang terbuang".
Kemudian Syekh Seman Melanjutkan, "Begitu juga dengan anak anak. Mereka masih terlalu kecil, Kalau belajar sambil bekerja nanti kedua duanya tidak dapat". Artinya Syekh Seman mulia ingin Abah guru Sekumpul fokus belajar, kalau belajar sambil bekerja, nanti akan sulit mendapat ilmu.
Mendengar nasehat itu bunda masliah menjawab, "Jadi bagaimana yang baik nya kak?". "Tanyakan kepada dia (Abah Guru Sekumpul kecil), mau bekerja atau sekolah? pilih salah satu saja" kata Syekh Seman Mulia.
Lalu nenek beliau pun bertanya kepada Abah Guru Sekumpul, "Nak, lebih baik kamu salah satu saja, ingin sekolah atau bekerja?"
Ringkas cerita, Abah Guru Sekumpul kecil pun memilih berhenti bekerja dan tetap sekolah saja. Disinilah Allah membimbing hati beliau tetap belajar walau mencari uang itu lebih asyik.
Lalu ayahndanya Abah guru Sekumpul mengingatkan, "Namun ingat satu hal, Ayah ini tidak banyak uang, bila kamu mau hidup sederhana, silahkan saja berhenti bekerja". Abah Guru Sekumpul pun mengiyakan perkataan Ayah beliau. Abah Guru Sekumpul pun terus bersekolah diponpes Darussalam walau dengan ekonomi yang sangat lemah.
Menurut sebagian ulama, ketika menuntut ilmu dikerjakan bersama, maka menuntut ilmu nya yang akan kalah. Ketika sudah mulai asyik mencari uang, maka menuntut ilmu itu menjadi tidak asyik lagi. Maka dari itu, kebanyakan orang yang menuntut ilmu sambil bekerja itu tidak bisa mencapai tingkat alim ilmu agama. Maka dari itu keputusan abah guru Sekumpul itu sangatlah tepat.
Sumber : https://www.youtube.com/watch?v=r7PLHJkeen4
Posting Komentar