Abah Guru Sekumpul dulu sempat menjadi guru di ponpes Darussalam Martapura. Beliau ditugaskan mengajar di kelas 4 ibtidaiyah. Menurut riwayat, Abah Guru Sekumpul begitu totalitas dalam mengajar. Waktu dan tenaga dicurahkan kepada bidang pendidikan.
Bahkan, Abah Guru Sekumpul sering sampai larut malam untuk memeriksa PR (pekerjaan rumah) para santri. Beliau juga sering mempersiapkan bagaimana mengajar kepada santri yang kurang memahami pelajaran. Supaya semua santri bisa mengerti, bukan hanya santri yang pintar saja yang faham.
Hasilnya, murid/santri Abah Guru Sekumpul banyak yang senang kepada beliau. Abah Guru Sekumpul menjadi guru yang paling ditunggu tunggu para santri. Bahkan murid murid kelas lain diluar kelas ikut juga mendengarkan beliau mengajar. Karena saking bagusnya cara mengajar Abah Guru Sekumpul.
Ini adalah buah dari keikhlasan dalam mengajar. Karena beliau ikhlas, lalu Abah Guru Sekumpul menjadi totalitas dalam mengajar. Mengajar adalah tugas mulia, karena menyambung tugasnya Rosulallah. Keikhlasan Abah Guru Sekumpul ini adalah buah dari nasehat ayah beliau yang meminta Abah Guru Sekumpul untuk mengajar dengan ikhlas, jangan mengharapkan gajih dan harta.
Posting Komentar