BERITABANJARMASIN.COM - Warga Kelurahan Telawang mengeluhkan langkanya Gas Elpiji 3KG di pangkalan hingga eceran. Hal ini disampaikan dalam reses anggota DPRD Banjarmasin Dapil Banjarmasin Barat.
Reses untuk menyerap aspirasi masyarakat itu digelar DPRD Banjarmasin berlangsung selama tiga hari yakni 13--15 Oktober di lima kecamatan di Kota Banjarmasin.
Disampaikan salah satu warga Telawang, Hamdani usai mengikuti reses, saat ini untuk mendapatkan elpiji 3 KG sangat susah didapat dan langka di pasaran.
"Kalau pun ada harganya mahal dikisaran Rp35 ribu hingga Rp45 ribu di eceran," ucapnya.
Hal ini dia dapati juga di sejumlah pangkalan, stok elpiji kosong alias kehabisan. Adapun kelangkaan ini sebutnya sudah diarsakan dalam tiga minggu ini.
"Kami berharap dewan bisa memaksimlakan pengawasannya biar kelangkaan ini tidak terjadi lagi karena ini masalah yang terus berulang-ulang," sebutnya.
Menanggapi hal tersebut anggota DPRD, Darma Sri Handayani mendorong pemerintah Banjarmasin untuk lebih tegas menindak pemakai gas elpiji subsidi yang tidak sesuai sebagai penerimanya.
Bahkan bila perlu kata Dharma diberikan sanksi sebagai efek jera kepada pengguna gas elpiji subsidi karena turut membuat kelangkaan terhadap gas melon tersebut.
"Dari kenyataan di lapangan, restoran hingga rumah makan yang sudah maju masih menggunakan elpiji subsidi, jadi tinggal pemerintah harus tegas kalau perlu diberi sanksi," jelasnya.
Lanjutnya perihal ini akan menjadi bahan dalam pembahasan dewan melalui Komisi II DPRD Banjarmasin yang membidangi perekonomian dan keuangan dengan mitra kerjanya.
Aspirasi dalam reses DPRD Dapil Banjarmasin Barat juga mengemuka terkait infrastruktur, perbaikan drainase, pelayanan dan kenaikan tarif PTAM Bandarmasih. (maya/sip)
Posting Komentar