BERITABANJARMASIN.COM – “Beri aku 1000 orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncangkan dunia” kutipan itu di sampaikan Wahyudi Rahman, SE, MM di kalangan siswa – siswi di SMAN 1 Tapin yang di kemas dalam giat Sosialisasi Revitalisasi Dan Altulisasi Ideologi Pancasila.
Pengaruh politik di zaman sekarang membuat keresahan dihati seorang Wahyudi Rahman yang merupakan pemerhati kaum milenial agar tidak melupakan nilai – nilai pancasila. Atas dasar itulah yang membuat politisi PDI-P itu sosialisasikan paham ideologi pancasila dikalangan anak muda yang bertempat di SMAN 1 Candi Laras Selatan Kabupaten Tapin. “Untuk itu perlunya pemahaman terkait revitalisasi dan aktualisasi Nilai-Nilai ideologi Pancasila agar terhindar dari pemahaman radikal,” Jumat (13/01) pagi.
Dengan tema Pembinaan Revitalisasi dan Aktualisasi Nilai – Nilai Ideologi pancasila, Gabas sapaan akrabnya sampaikan perkembangan zaman yang sangat cepat banyak paham – paham yang mengemuka. Hal itu pula yang rentan pola pikir masyaralat rentan berubah dalam menyikapi nilai kebangsaan. “Seiring perkembangan zaman nilai-nilai Pancasila banyak di artikan sehingga mempengaruhi pola pikir generasi milineal dalam menyikapi nilai-nilai kebangsaan Generasi penerus bangsa ini paham dengan makna Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan terus raih prestasi dengan tetap selalu aktif di organisasi. Tidak hanya sampai disitu namun juga di masyarakat agar terciptanya generasi muda milenial yang paham akan Nilai-Nilai ideologi Pancasila sebagai upaya membudayakan Pancasila sebagai dasar Negara, ideologi bangsa, pandangan hidup, dan filsafat hidup NKRI”, ujarnya.
Tak lupa Kepala SMAN 1 Tapin H. Rudiansyah, M. Pd turut berhadir untuk memberikan masukan kepada siswa – siswi nya. Beliau mengungkapkan letak geografis negara Indonesia ini diapit dua samudera yang dalamnya tercipta suatu keanekaragaman sosial dan budaya. “Berada di antara dua samudera, Samudera Hindia dan Samudera Pasifik yang dimana membuat Indonesia terletak di jalur perdagangan internasional melalui jalur laut dan udara, terutama pada daerah zona ekonomi eksklusif. Hal ini mengapa Indonesia memiliki berbagai sosial budaya penduduk yang beragam terutama dari Benua Asia. ” ungkapnya. (*)
Posting Komentar