Targetnya, 20 program tersebut harus rampung pada tahu 2024 nanti. “Diharapkan mulai hari ini 20 program prioritas Pemko Banjarmasin yang ditargetkan oleh Pak wali kota pada 2024 harus tuntas seluruhnya,” ujar Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Machli Riyadi saat menyampaikan sambutan wali kota dalam kegiatan Forum Gabungan Lintas SKPD yang dilaksanakan BAPPEDA Litbang Kota Banjarmasin, di Aula Kantor BAPPEDA Litbang Kota Banjarmasin, Selasa (21/02).
Ia juga mengatakan bahwa, program yang rencanakan pasti akan bersinggungan dengan SKPD yang lainnya, maka dari itu forum ini dilaksanakan untuk menyinkronkan program kerja masing–masing dinas. “Karena itu hari ini kita akan lakukan sinkronisasi kalau bisa antar progran kerja masing–masing dinas, supaya di tahun 2024 nantinya, sudah jelas siapa merencanakan, tidak ada lagi persoalan anggaran kegiatan, semuanya hari ini kita sinkronkan jumlah atau konsentrasi besarnya nilai anggaran itu,” katanya
Sederhana saja misalnya stunting, kita menetapkan 14 lokus tahun 2022, di evaluasi 12 menurun 2 menaik. Tanpa sadar ada 20 kelurahan yang justru menaik, meningkat. Kita luput dari sasaran, luput dari pengartian. Terfokuskan kepada 14 kelurahan yang menjadi sasaran selama ini menjadi pedoman mengabaikan kelurahan yang lain. 14 fokus prioritas tapi ternyata 20 yang naik.
Dalam forum gabungan lintas SKPD tersebut, ia juga tentang menyinggung kasus stunting. Katanya, di tahun 2022, kasus stunting dilokuskan ke 14 kelurahan, kemudan dilakukan evaluasi terhadap 12 kelurahan, hasilnya 2 kelurahan menyatakan kasus stunting ada peningkatan, bahkan di tahun tersebut tanpa disadari terdapat 20 kelurahan yang mengalami peningkatan kasus stunting.
Karena itu, ia ingin dalam forum tersebut dapat dilakukan perumusan dan dskusi sehingga tidak terjadi lagi hal-hal yang seperti tersebut di atas. “Di forum ini kita sama – sama mendiskusikannya, kalau bicara tentang tanggung jawab, ini tanggung jawab bersama, tanggung jawab semua, di dinas sosial ada anggaran stunting, di dinas kesehatan ada anggaran stunting, di dinas yang lain ada anggaran stunting, sehingga logika berpikir kita cari solusi, bagaimana seharusnya, proporsi yang bagaimana seharusnya, kita harus memulainya darimana ketika kita mengatasi persoalan stunting,” ujarnya.
(Prokom - Banjarmasin)
Posting Komentar