BERITABANJARMASIN.COM - Kota Banjarmasin gagal mempertahankan Adipura, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin Alive Yoesfah Love beri klarifikasi.
Alive memaparkan banyak hal yang membuat Banjarmasin gagal mempertahankan penghargaan tersebut.
Seperti penilaian Adipura tahun ini sedikit berbeda dari tahun sebelumnya. Yakni penilaian dilakukan sejak November 2022 lalu, yang cuma dilakukan satu kali.
"Kemudian masalah tata kelola persampahan di Kota Banjarmasin," ujarnya, Kamis (2/3/2023).
Dimana kesadaran masyarakat untuk membuang sampah sesuai tempat yang disediakan masih minim.
Terlebih saat pandemi melanda, membuat Tempat Pembuangan Sementara (TPS) liar bermunculan. Ditambah dengan masih kurangnya kedisiplinan warga untuk tidak membuang sampah ke TPS yang sudah ditutup.
"Hal ini membuat pengelolaan menjadi terlambat dan pelayanan pun juga jadi sulit," bebernya.
Selain itu, ujar Alive Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih sudah terlampaui usia pemakaiannya.
Semestinya usianya sudah berakhir di 2020, sehingga menjadi kendala untuk hal pengelolaan sampahnya. "Ini menjadi PR kami untuk menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.
Untuk itu pihaknya akan kembali melakukan evaluasi tata kelola persampahan di tempat pembuangan.
Sehingga warga diharapkan bisa lebih disiplin dalam membuang sampah sesuai jam pembuangan dan tempat yang telah disediakan. (arum/sip)
Posting Komentar