BERITABANJARMASIN.COM - Anggota Komisi II DPRD Banjarmasin, Noorlatifah menanggapi kondisi Banjarmasin yang mengalami krisis lahan pertanian hingga hari ini (16/3/2023).
Dari informasi Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) tahun 2019 dari total lahan pertanian keseluruhan di Kota Banjarmasin sebesar 2069 ha, Pemkot hanya memiliki sekitar 661 hektare.
"Sekarang 2023, kemungkinan terjadi pengurangan akibat tergerus pembangunan perumahan dan lain sebagainya," ujar Lala sapaan akrabnya.
Memang diakui Lala permasalahan ini membuat dilema Pemkot. Di satu sisi Banjarmasin sebagai kawasan perkotaan masyarakatnya membutuhkan rumah. Sementara disisi lain Banjarmasin tergolong kota kecil dan harus mempertahankan lahan pertanian.
"Minimal bisa mempertahankan dulu lah lahan yang ada agar tidak tergerus pembangunan seperti perumahan," ujarnya.
Meskipun kata Lala, sebagian besar lahan bukan milik pemerintah, namun pemkot bisa melakukan pendekatan dengan pihak swasta apakah dengan sistem beli atau dikerjasamakan.
Oleh karena itu, ia meminta juga pihak swasta dapat berpartisipasi apabila lahan mereka ingin dijual paling tidak diberitahukan atau izin kepada Pemkot Banjarmasin lebih baik pihak pemerintah saja yang membelinya.
Terkait aturan ini terangnya belum ada dimuat dalam Perda Nomor 12/2015 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan Kota Banjarmasin. "Oleh karena itu, perlu ditambahkan dalam perda nantinya, apakah ada sanksi jika menjual tanpa seizin pemkot," jelasnya.
Sebelumnya, kata Lala Komisi II telah mengusulkan saat RDP dengan DKP3 kalau bisa setiap tahun dianggarkan untuk perluasan lahan pertanian di Kota Banjarmasin.
"Kami mendukung secara anggaran namun harus dengan perencanaan yang jelas," ucapnya.
Artinya kata Lala jika pemkot ingin memperluas atau mempertahankan lahan pertanian harus jelas grand desainnya berapa persen yang diperlukan serta dalam jangka waktu berapa tahun misal lima atau10 tahun.
"Dengan adanya grand design itu maka terlihat jelas pula berapa anggaran yang dipersiapkan," katanya. (maya/sip)
Posting Komentar