BERITABANJARMASIN.COM - Meskipun angka kemiskinan di Kalsel membaik dan terendah kedua di Indonesia. Namun untuk kemiskinan ekstrem masih menjadi PR yang harus dituntaskan hingga 2024.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalsel, Ariadi Noor pada Rabu (12/4/2023) mengatakan kemiskinan Kalsel berada di urutan kedua terendah dengan angka 4,61 persen. Ini berdasarkan data per September 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalsel.
Meskipun begitu kata Ariadi jumlah penduduk yang masuk dalam kategori miskin esktrem di Kalsel sebagian kecil masih ditemukan.
"Kita masih punya PR untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, harus dihapuskan di Kalsel dan secara umum Indonesia," ujarnya.
Hal ini kata Ariadi sesuai dengan Inpres nomor 4/2022, Presiden RI, Joko Widodo mengatakan seluruh Indonesia Kemiskinan ekstrem harus dihapuskan di 2024.
Sementara kata Ariadi untuk Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel berada pada posisi cukup tinggi dan membaik dari tahun ke tahun.
Dikatakan Ariadi berdasarkan general rasio Provinsi Kalsel dari tahun ke tahun juga mengalami trend positif. Artinya ketimpangan pendapatan semakin kecil di Kalsel, sedangkan pertumbuhan ekonomi meningkat dan pemerataan pendapatan yang lebih baik dari tahun ke tahun. (maya/sip)
Posting Komentar