BERITABANJARMASIN.COM - Tanggapi resminya pengahapusan tes Baca, Tulis Hitung (Calistung) pada peserta didik baru di sekolah dasar, Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin beri penjelasan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Nuryadi mengatakan tes calistung merupakan persoalan yang sejak lama dikeluhkan para orangtua.
Karena dalam masa pembelajaran di TK adalah bermain dan mengenal lingkungan, jadi ketika para murid akan masuk ke jenjang SD pun tidak seharusnya ada tes calistung.
"Ini menjadi jawaban kebijakan dari pemerintah pusat bagi para orangtua," terangnya, Sabtu (1/4/2023).
Resminya penghapusan calistung dapat membantu bagi peserta didik baru sekolah dasar yang masih belum fasih baik dalam membaca maupun berhitung.
Nuryadi menjelaskan penerimaan siswa baru sekah dasar menggunakan sistem zonasi dan umur yang sudah masuk tujuh tahun, wajib diterima di sekolah.
"Kalau kuota dari sekolah tempat anak itu mendaftar sudah penuh dinas bisa menyarankan untuk masuk sekolah lain (di luar zonasinya)," paparnya.
Saat ini lanjutnya pihaknya tengah mematangkan draft untuk pembuatan Surat Edaran (SE) yang akan dibagikan ke ratusan sekolah dasar se-Kota Banjarmasin.
Ia menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan masih ada sekolah swasta maupun sekolah negeri favorit yang masih menggunakan metode tersebut.
"Namun kami tetap mengimbau agar mematuhi dan tidak ada tes-tes yang tidak sesuai ketentuan dari kementerian," akhirnya.
Untuk diketahui Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim menghapuskan tes baca, tulis, dan hitung (calistung) dari proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di jenjang SD/MI/sederajat.
Kebijakan tersebut disampaikan Nadiem dalam acara peluncuran Merdeka Belajar Episode 24 “Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan”. (arum/sip)
Posting Komentar