BERITABANJARMASIN.COM - Panitia Khusus (Pansus) Raperda Penyelenggaraan Wabah Penyakit Menular DPRD Banjarmasin melakukan pembahasan, Senin (8/5/2023).
Ketua pansus, Mudah menyampaikan ada 57 pasal dengan 21 bab dalam raperda ini yang akan diselesaikan pembahasan.
"Saat ini baru 16 pasal yang dibahas dengan Pemkot Banjarmasin, jadi masih banyak yang harus diselesaikan," jelasnya.
Dibuatnya raperda ini, kata Mudah sebagai antisipasi atau persiapan dalam menangani wabah penyakit tidak terduga sebelumnya seperti Covid-19 lalu.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DPRD Banjarmasin, M Ramadhan mengatakan pihaknya meminta waktu untuk teknisnya guna menyamakan persepsi dengan pemerintah pusat dan bagian hukum di Pemkot.
"Kalau sudah siap akan kita bahas lagi dengan DPRD, ini bagian dari sinergi kita untuk mendukung raperda tersebut," paparnya.
Raperda ini lanjut Ramadhan akan berkaitan dengan mitigasi resiko baik pencegahan, pengendalian sampai penyembuhan agar penyakit menular bisa ditangani.
"Jangan sampai penyakitnya ada biaya tidak ada. Kami ingin ada alokasi Biaya Tak Terduga (BTT) seperti pemerintah pusat," terangnya.
Sehingga jika terjadi wabah sepeti Covid-19 lalu terang Ramadhan tidak harus menunggu lama dari pusat atau penganggaran kembali di APBD sebab sudah ada dana yang disiapkan.
Diketahui berdasarkan laporan di tahun 2022-2023 kejadian luar biasa (KLB) untuk Kota Banjarmasin adalah penyakit pertusis atau batuk rejan sehingga sering dikenal masyarakat batuk seratus hari.
Ketentuan KLB ini dilihat dari progresnya, dimana penyakit pertusis untuk waktunya 2×7 hari atau 14 hari penyakit tersebut hingga ditentukan sebagai KLB.
Menurut paparan Dinkes, fase tersebut sudah dilewati dan diharapkan tidak ada KLB lainnya di Banjarmasin. (maya/sip)
Posting Komentar