BERITABANJARMASIN.COM - Dirilisnya trailer film Jendela Seribu Sungai menjadi pengalaman tersendiri bagi para pemain dan penggarap film dari Radepa Studio
Terlebih dengan mengangkat tema kearifan lokal Pegunungan Meratus di Loksado dan Sungai Martapura di Banjarmasin memberi kesan dan tantangan tersendiri bagi para pemain maupun tim produksi.
Sutradara Film Jendela Seribu Sungai, Jay Sukmo mengatakan para pemain sempat mengalami kesulitan saat memerankan karakternya masing - masing.
Terutama bagi para pemain yang belum pernah ke Banjarmasin, perlu adaptasi dan pendalaman karakter agar bisa lebih apik dalam berakting.
"Apalagi para pemain anak - anak yang berakting diatas perahu, memang benar - benar harus aman," terangnya melalui zoom press conference, Rabu (7/6/2023).
Namun, kesulitan tersebut terbayar dengan berhasilnya para pemain berakting sesuai perannya sehingga benar- benar menjadi salah satu bagian dari masyarakat Banjarmasin.
Para pemain bisa berakting sesuai peran yang didapat dengan baik. Sehingga kurang lebih 21 hari proses pembuatan film bisa berjalan dengan lancar.
"Mudah - mudahan film ini bisa memberi warna baru, dan kami optimis akan penayangannya nanti," bebernya.
Diketahui, cerita film Jendela Seribu Sungai diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Miranda Seftiana dan Avisena Soebli. Kisah tentang anak-anak yang punya keinginan dan cita-cita tapi terkendala oleh kemauan orangtua. Beruntung mereka bertemu Bu Sheila, salah satu guru di sekolah, yang terus menyalakan harapan mereka.
Jendela Seribu Sungai (JSS) dibintangi pemain-pemain seperti, Agla Artalidia, Olla Ramlan, Ariyo Wahab, Ibrahim ‘Baim’ Imran, Ajil Ditto, Bima Sena, Sheryl Drisanna, Halisa Naura, Bopak Castello, Ian Kasela dan Mathias Muchus yang juga bertindak sebagai produser kreatif. Jendela Seribu Sungai disutradarai Jay Sukmo dan skenario ditulis Swastika Nohara.
Dari trailer Jendela Seribu Sungai yang dirilis Radepa Studio, selain visual yang menarik ada satu adegan di awal trailer film, yaitu sosok lelaki di atas perahu klotok. Ia memandang lanskap sungai Martapura, dengan tangan menyibak air sungai, narasi film JSS berawal. Lewat kalimat yang diucapkannya, seakan mewakili cerita film Jendela Seribu Sungai.
“Sungai adalah ibu, darinya kisah bermula. Kepadanya kisah bermuara,” berikut pemaparan dalam narasi trailer tersebut. (arum/maya)
Posting Komentar