BERITABANJARMASIN.COM - Wakil Ketua DPRD Banjarmasin, Matnor Ali mengharapkan gelandangan dan pengemis (gepeng) dan Anak Jalanan (anjal) ditangani maksimal.
Menurut Matnor upaya ini bisa dilakukan dengan penegakan aturan yang sudah ada di Kota Banjarmasin yaitu Perda tentang Penanganan Gelandangan dan Pengemis serta Tuna Susila yang sudah jelas mengatur penanganannya.
Dalam upaya menjadikan Banjarmasin bebas dari Anjal dan Gepeng tersebut kata Matnor memang cukup sulit karena belum memadainya tempat pembinaan termasuk SDM serta anggaran yang tersedia.
Kendati demikian kata ia agar penanganannya maksimal harus dilakukan secara bersama-sama dan melibatkan instansi yang ada di lingkup pemerintah kota. "Jadi tidak hanya dibebankan di Dinsos Banjarmasin saja, namun juga peran dari Satpol PP dan instansi lainnya ikut membantu," ujarnya.
Tak hanya itu, kata Matnor, perlu kolaborasi lintas sektoral serta peran masyarakat dan pengusaha juga sangat penting dalam memberdayakan dan memberi kesempatan kerja serta keterampilan bagi mereka yang membutuhkan. "Ini sebagai langkah pencegahan, agar mereka tidak kembali turun ke jalan dan mengganggu ketertiban umum," terangnya.
Sebelumnya, Satpol PP Banjarmasin telah melakukan giat dan menertibkan 27 Gepeng yang mengganggu ketertiban umum. Kemudian gepeng maupun anjal yang ditertibkan diserahkan sepenuhnya ke dinas terkait untuk dilakukan pembinaan setelah sebelumnya melakukan perjanjian untuk tidak mengulangi hal yang sama.
Kepala Satpol PP Banjarmasin, Ahmad Muzaiyin mengatakan penertiban ini sebagai tindaklanjut dari aduan masyarakat. Beberapa kawasan yang telah ditertibkan dari gepeng itu kata dia seperti di Siring Menara Pandang, bundaran Masjid Sabilal dan sekitarnya.
Rencananya giat tersebut terus akan dilakukan untuk beberapa minggu kedepan, menyasar ke kawasan Jalan Hasan Basri, Banjarmasin Utara. (maya/sip)
Posting Komentar