BERITABANJARMASIN.COM - Tim dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP ULM dibantu mahasiswa melaksanakan pengabdian masyarakat di Kampung Inggris Transmigrasi, Desa Karang Indah, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala, Kamis (27/7/2023)
Pengabdian yang dilakukan ini bertujuan untuk melatih dan mendampingi para tutor selaku pengajar di kegiatan Kampung Inggris Transmigrasi ini untuk dapat membuat media pembelajaran sendiri menggunakan bahan-bahan yang ada disekitar dan agar tidak bergantung dengan teknologi.
Teknologi tersebut belum tentu dapat diakses di semua daerah karena keterbatasan aliran listrik, jaringan internet, ketersediaan handphone, dan lain sebagainya.
Media pembelajaran yang diperkenalkan kepada para tutor Kampung Inggris ada empat, yaitu Flannel Board, Hand Puppet (Boneka tangan), Word Cards, dan Flash Cards.
Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat media ini seperti kain flannel, gunting, kertas karton warna warni, spidol, lakban bening, double tape, perekat dan lem. "Sangat mudah untuk ditemukan di toko alat tulis terdekat dengan harga yang murah," ujar Emma Rosana Febriyanti, salah satu dosen yang bergabung dalam tim.
Sehingga, setelah pelatihan ini, para tutor diharapkan dapat membuat media pembelajarannya sendiri yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing di kelas.
“Kami ingin memperkenalkan kepada para tutor di Kampung Inggris ini bagaimana cara membuat media pembelajaran tanpa perlu mengeluarkan banyak modal dan juga tidak bergantung dengan teknologi," urainya.
Kenapa harus media pembelajaran? Seperti yang telah diketahui, dengan adanya media pembelajaran, tujuan pembelajaran akan lebih mudah tercapai dan siswa akan lebih termotivasi untuk belajar.
Selain melatih dan memperkenalkan media pembelajaran, para mahasiswa dari tim pengabdian masyarakat ini memberikan praktek langsung mengajar di kelas untuk mencontohkan bagaimana cara menggunakan media yang telah diperkenalkan sebelumnya dalam kegiatan belajar mengajar.
Para peserta didik yang mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media tersebut sangat antusias mengikuti kegiatan pembelajaran. Mereka aktif bertanya, menyimak materi yang diberikan, dan juga dapat dengan mudah memahami materi yang diberikan.
Para tutor juga menyambut baik kegiatan pengabdian masyarakat ini. Salah satu tutor, Siti Aisyah menyampaikan bahwa menurutnya kegiatan ini sangat membantunya untuk menambah wawasan tentang bagaimana cara memanfaatkan barang-barang disekitar sebagai media pembelajaran.
Ia sangat bersyukur dengan diadakannya kegiatan ini, karena memang fasilitas belajar mengajar di Kampung Inggris Transmigrasi ini sangat kurang, beliau memahami bahwa media pembelajaran tidak harus mahal dan sempurna, ternyata media pembelajaran dapat dibuat dari bahan-bahan yang ada disekitar. “Seru banget apalagi yang menjelaskan dosen langsung, jadi berasa nostalgia zaman kuliah," tutur ia.
Adapun kegiatan yang oleh digelar tiga orang tim dosen ini yakni Emma Rosana Febriyanti, Fahmi Hidayat, dan Raisa Fadilla serta dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP ULM yaitu Annisa Salsabila dan Muhammad Khoirul Anam tersebut merupakan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) 2023 yang sasaran pengabdian kepada masyarakatnya adalah para tutor Kampung Inggris Transmigrasi di desa Karang Indah Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala yang sebelumnya dikirim ke Kampung Inggris di Pare dan mendapatkan pelatihan disana selama tiga bulan.
Kampung inggris ini merupakan merupakan Kampung Inggris Transmigrasi pertama di Kalimantan Selatan, sehingga dikenal juga sebagai Kampung Inggris Transmigrasi. Kegiatan pengajaran bahasa Inggris di kampung ini telah dimulai sejak Oktober 2012.
Pendirian kampung Inggris ini mengadopsi konsep Kampung Pare di Kediri, Jawa Timur dengan harapan yang seluruh penduduknya, terutama anak-anak, mampu berbahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari mereka. (adv/sip)
Posting Komentar