BERITABANJARMASIN.COM - Kabut asap kian terasa beberapa hari ini, Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin sebut kualitas udara masuk dalam status tidak sehat.
Hal tersebut tertera pada Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berada di perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan bahwa hal tersebut terjadi lantaran beberapa waktu terakhir kondisi Kota Banjarmasin terasa sangat panas.
"Udara kita tercemar karena dampak karhutla. Bahkan kabut dan bau asapnya sangat menyengat," ujarnya, Kamis (31/8/2023).
Lantas apa tindakan yang dilakukan DLH Kota Banjarmasin untuk mengedukasi masyatakat terkait pencemaran udara tersebut.
Alive juga menyampaikan bahwa pihaknya terus melakukan edukasi terhadap masyarakat akan pecegahan akan dampak dari udara tidak sehat saat ini.
"BPBD mengimbau terkait karhutlanya dan Dinkes memberikan sosialisasi terhadap penyakit yang diakibatkan pencemaran udara," jelas ia.
Menurut data layar indikator ISPU tersebut berisikan beberapa kategori pencemaran udara seperti PM10, PM2,5, SO2, CO, O3, NO2 dan HC.
Dari beberapa kategori pencemaran udara yang tertera di indikator ISPU itu, kandungan PM10 yang berada di udara kota Banjarmasin sudah masuk dalam kondisi sedang.
Partikulat Matter 10 (PM10) sendiri merupaman Partikel udara yang berukuran lebih kecil dari 10 mikrometer.
Sedangkan Partikulat Meter 2,5 (PM2,5) yang merupakan partikel halus dengan diameter kurang dari 2,5 mikrometer ini dalam indikator ISPU Kota Banjarmasin sudah memasuki kadar yang tidak sehat.
Padahal sekedar diketahui PM2,5 adalah polutan udara yang diketahui dapat menyebabkan masalah kesehatan. (arum/sip)
Posting Komentar