BERITABANJARMASIN.COM - Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina memberi sambutan sekaligus membuka Sosialisasi Deteksi Dini Kanker Serviks dengan Metode HPV DNA Sampel Urine dan pentingnya Imunisasi HPV yang diselenggarakan oleh YKI Banjarmasin, bertempat di Ballroom Hotel Galaxy, Kamis (10/08/2023).
Diketahui Kanker Serviks merupakan jenis kanker yang menyerang serviks (leher rahim) disebabkan oleh infeksi virus Human Papillomavirus (HPV). Dimana kanker tersebut menempati urutan ke-4 sebagai kanker yang berbahaya bagi wanita secara global.
Ibnu Sina mengucapkan terimakasih atas kolaborasi yang telah terjalin antara Dinkes Kota Banjarmasin bersama dengan YKI Banjarmasin dan PT Bio Farma dalam menyelenggarakan kegiatan tersebut. Ia menyebutkan, kanker serviks merupakan sebuah momok bagi perempuan pada umumnya. Yang mana ujarnya, kanker tersebut menempati urutan ke-2 sebagai kanker paling berbahaya setelah kanker Payudara di Indonesia.
Terlebih, kata Ibnu Sina angka kesadaran wanita tentang betapa pentingnya melakukan skrining atau deteksi kanker serviks di Indonesia terbilang masih rendah. Hal itu dikarenakan, metode yang biasa dipakai untuk mendeteksi kanker rahim secara dini yakni metode Inspeksi Visual Asam Asetat atau IVA dirasa kurang nyaman bagi kebanyakan wanita.
"Ini kan biasanya terjadi pada perempuan dan ibaratnya merupakan The Silent Killer nomor 2 se Indonesia setelah kanker Payudara," beber Ibnu.
Atas dasar itu, hadirnya metode HPV DNA yang cukup hanya dengan menggunakan sampel urine dinilai sangat membantu dan dapat mendorong perempuan perempuan di Indonesia agar mau rutin memeriksakan diri secara dini.
"Ini hampir sama seperti tes darah, kolesterol dan sejenisnya jadi sangat membantu," ungkapnya.
Dengan metode yang baru, H Ibnu Sina berharap agar penanganan terhadap kanker serviks akan lebih optimal kedepan.
"Kalo memang seseorang ada potensi untuk kanker serviks akan lebih mudah dideteksi sejak dini dengan metode ini, akan lebih mudah dalam penanganan, sehingga kemudian bisa lebih sehat," terang Ibnu Sina.
"Karena stadium lanjut itu yang sangat susah untuk disembuhkan, jadi saya kira ini sangat penting untuk kesehatan ibu dan remaja putri," tutupnya.
Dari informasi yang tersaji, sudah ada 24 Kota di Indonesia yang menerapkan metode tersebut, dimana Kota Banjarmasin dalam waktu dekat akan menyusul.
Kegiatan turut dihadiri Asisten Pemerintahan & Sosial, Dr Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Dr M Ramadhan, Camat Se-Kota Banjarmasin dan diikuti oleh seluruh peserta sosialisasi yang terdiri dari Kepala Sekolah Dasar, guru-guru dan dokter-dokter di Puskesmas yang ada di Kota Banjarmasin. (Humas-PemkoBjm)
Posting Komentar