BERITABANJARMASIN.COM - Temuan benda hasil penggalian di kawasan Langgar Al - Hinduan Banjarmasin dipastikan merupakan bagian dari kapal uap zaman dulu.
"Ini hampir dipastikan oleh tim cagar budaya adalah ketel uap, untuk jenis angkutan kapal sungai bermesin uap," ujar Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina, Selasa (22/8/2023).
Hal ini karena adanya temuan jelaga atau bekas endapan hitam dari pembakaran batubbara, di sela dinding besi tua tersebut.
Meskipun benda tersebut bukan meriam yang diduga kuat sebelumnya, namun Ibnu tetap mengapresiasi akan proses penggalian dan pengkajian yang dilakukan Disbudporapar Banjarmasin bersama tim cagar budaya.
"Ini juga memastikan bahwa di jaman itu, alat transportasi berupa mesin yang mengarungi sungai-sungai yang ada di Banjarmasin," ucapnya.
Sehingga nantinya dari penemuan ini, ia berharap bisa menjadi dokumen sejarah tentang transportasi disepanjang alur Sungai Barito dan juga di sungai Banjarmasin.
Ia bilang temuan tersebut nantinya akan diamankan oleh pihak Pemerintah Kota untuk kemudian dibersihkan dan direncanakan untuk dimuseumkan.
"Bisa juga nanti diletakkan di tempat penemuannya untuk dijadikan monumen, sekaligus dibuatkan jenis angkutannya seperti apa," jelas ia..
"Nanti akan jadi semacam miniatur kapal uapnya seperti apa, dan itu menjadi sarana edukasi juga bagi masyarakat yang akan datang bahwa dulu kapal-kapal ini pernah mengarungi di sepanjang sungai Banjarmasin," sambungnya.
Wali kota dua periode ini juga menerangkan bahwa banyaknya temuan benda yang memiliki nilai histori di kawasan Langgar Al - Hinduan.
Ia menambahkan bahwa pihaknya masih menunggu arahan dari para tim ahli dan para orang tua yang memahami kawasan tersebut, tentang rencana penggalian lebih lanjut untuk mencari masih ada atau tidaknya barang-barang bersejarah.
"Sebab ada informasi bahwa dikawasan itu juga ada ditemukan beberapa barang penyerta, baik dalam bentuk keramik dan temuan lain yang secara arkeologi itu memiliki nilai sejarah," tambahnya.
Ia pun meinstruksikan kepada para karyawan dan pekerja untuk berhati-hati dalam melakukan penggalian, karna sekecil apapun temuan yang memiliki nilai sejarah itu harus diamankan. (arum/sip)
Posting Komentar