BERITABANJARMASIN.COM - Provinsi Kalsel berada pada posisi 5 besar Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) pada dimensi media sosial (medsos) menuju pemilihan serentak 2024 di Indonesia.
Ketua Bawaslu Kalsel, Aries Mardiono mengatakan berdasarkan data IKP nilai Kalsel sebesar 0,69 atau daerah dengan urutan ke lima yang paling rawan terkait kampanye di medsos yang bermuatan sara, hoax dan ujaran kebencian.
Penilaian ini kata Aries diambil dari catatan pelaksanaan pemilu sebelumnya, yang mana hal krusial terjadi di Kalsel pada pelaksanaan pemilu kepala daerah.
"Jadi waktu itu ada kasus konten di medsos berisi ujaran kebencian terhadap paslon tertentu, ini yang membuat posisi kerawanan di Kalsel meningkat," jelasnya usai kegiatan pendidikan politik oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Kalsel, Kamis (2/11/2023).
Dengan hasil IKP yang telah dilaunching oleh Bawaslu RI tersebut kata Aries menjadi catatan Bawaslu Kalsel untuk melakukan serangkaian langkah- langkah pencegahan.
"Pencegahan dengan melibatkan berbagai pihak seperti melalui kegiatan pengawasan partisipatif," ucapnya.
Kemudian langkah lain yang ditempuh dengan pelibatan komunitas digital supaya tidak hanya lembaga Bawaslu namun juga munculnya partisipasi publik untuk ikut serta dalam memerangi sara, hoax dan ujaran kebencian.
Selain itu Bawaslu Kalsel juga memperkuat koordinasi dengan instansi pemerintah yang berwenang dan ikut terlibat dalam pelaksanaan pemilu yang luber dan jurdil.
Adapun daerah urutan pertama IKP tertinggi yaitu DKI Jakarta, di posisi kedua Maluku Utara. Kemudian posisi ketiga Kepulauan Bangka Belitung. Lalu di urutan keempat Jawa Barat dan kelima Provinsi Kalsel. (maya/sip)
Posting Komentar