BERITABANJARMASIN.COM - Jelang Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin menggelar Gerakan Pangan Murah, Senin (1/4/2024) pagi.
Kepala DKP3 Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi mengatakan kegiatan gerakan pangan murah dilaksanakan sesuai dengan Surat Edaran (SE) dari Badan Pangan Nasional (Bapanas).
"Dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan untuk pengendalian inflasi daerah jelang Idulfitri," katanya.
Yuliansyah menyebutkan ada 300 kupon yang dibagikan kepada warga sekitar kurang mampu dan kelompok tani yang menjadi sasaran dari gerakan pangan murah tersebut.
"Kita masukan kelompok tani karena dari mereka ada yang tidak mampu dan dianggap berhak mendapat pangan murah," ujarnya.
Adapun pangan yang dijual diantaranya beras sebanyak dua ton, telur 300 kilogram, gula pasir 300 kilogram, dan minyak goreng sebanyak 300 liter.
"Ada ayam ras juga dimana kita bekerja sama dan bawang merah, bawang putih dari partisipasi warga dengan harga di bawah pasaran," katanya.
Tentunya pangan yang dijual telah disubsidi dengan perbandingan harga yang cukup terjangkau jika dibandingkan harga di pasaran. "Jelas lebih murah dan bisa membantu," akhirnya.
Kepala Bidang (Kabid) Ketersediaan dan Distribusi Pangan dari DKP3 Kota Banjarmasin, Abdul Hadi menambahkan subsidi terhadap setiap pangan yang dijual cukup lumayan.
"Contohnya minyak goreng itu di pasaran Rp17 ribu per liternya dan disubsidi menjadi Rp15 ribu," tuturnya.
Mengingat pangan subsidi terbatas, maka dibatasi setiap orang hanya boleh membeli serba satu saja dari sejumlah pangan yang dijual. "Kita batasi satu orang serba satu saja, tidak boleh membeli lebih," ujarnya.
Sementara itu, salah seorang kelompok tani di Banua Anyar, Hesti Masdiana (48) merasa terbantu dengan adanya gerakan pangan murah.
Pasalnya, ia dapat membeli beberapa kebutuhan pangan dengan harga yang cukup murah dan terjangkau. "Lumayan murah dan sangat terbantu bagi kami," ucapnya.
Terlebih dirinya yang hanya seorang petani yang mengharap hasil panen pertanian setiap tahunnya guna memenuhi kebutuhan hidup.
Diungkapkan warga Banua Anyar itu, kondisi pertanian saat ini masih belum stabil karena masih pasang surut. "Masih belum, tapi biasanya mulai bertanam itu bulan 4 dan 5. Mudah-mudahan kondisinya aman seperti tahun lalu berhasil panen," tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar