BERITABANJARMASIN.COM - Terkendala anggaran, rumah budidaya maggot di TPA Basirih Jalan Soebardjo Banjarmasin Selatan masih belum beroperasional.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) TPA Basirih, Agus Siswandi mengatakan bahwa pembangunan tersebut sudah sejak 2022 lalu.
"Harusnya sudah jalan tahun ini, tapi karena adanya refocusing anggaran. Maka pelaksanannya di tunda dan kemungkinan mulai di tahun depan," terangnya, Jumat (10/5/2024).
Untuk saat ini ujar Agus, pihaknya melakukan uji coba budidaya maggot sebelum benar-benar beroperasional nanti.
Tak dipungkirinya uji coba budidaya maggot tentunya ada tantangan tersendiri. Mengingat bangunan rumah maggot berada di ruang terbuka dan hanya berdindingkan jaring atau paranet.
"Jadi maggot ini incaran burung, beberapa kali dinding jaring bolong. Mungkin ini tantangan untuk budidaya maggot," tuturnya.
Adapun potensi budidaya maggot sendiri menurutnya cukup menjanjikan karena maggot bisa menjadi pangan burung, umpan mancing dan lainnya.
Tidak hanya itu, budidaya maggot juga bertujuan untuk mengatasi sampah organik di Kota Banjarmasin. "Maggot ini rakus dan lahap makan sampah organik," ujarnya.
Menurutnya, dalam satu hari sampah organik untuk pangan maggot bisa dihabiskan 5 sampai 10 kilogram. Sampah organik sendiri didapat dari, limbah pasar-pasar milik Pemkot Banjarmasin berupa sayur atau buah busuk yang telah dibuang karena tak bisa dijual lagi. "Jadi ini salah satu upaya pemerintah mengatasi sampah organik. Namun ada hasil," terangnya.
Tentunya, apabila nanti rumah maggot benar-benar beroperasional. Maka akan ada penambahan pekerja untuk budidaya maggot.
"Paling tidak tiga orang dan memang pekerja harus ada yang profesional dalam budidaya maggot agar berhasil," pungkasnya. (arum/sip)
Posting Komentar