BERITABANJARMASIN.COM - Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Diauddin, menyampaikan bahwa proyek pembangunan Pusat Jantung Terpadu (PJT) hanya tersedia anggaran untuk tahun 2025 sebesar Rp38 miliar.
"Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan keseluruhan yang mencapai Rp197 miliar untuk menyelesaikan proyek tersebut," ujarnya.
Hingga saat ini Senin (18/11/2024) menurut Diauddin, proyek pembangunan tersebut belum dimulai secara penuh karena selalu tergeser oleh prioritas lain meskipun diusulkan setiap tahun.
Diauddin pun berharap agar Komisi IV DPRD Kalsel dapat memperjuangkan dana tambahan, termasuk dengan mengusulkan skema anggaran multi-years atau meminta dukungan anggaran dari pemerintah pusat.
"Ini berdasarkan saran dari Komisi IV untuk dilakukan multi-years saja atau dukungan anggaran dari pusat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa dukungan ini diharapkan dapat mempercepat penyelesaian Pusat Jantung Terpadu sehingga pelayanan kesehatan di RSUD Ulin Banjarmasin dapat meningkat.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Gusti Iskandar Sukma Alamsyah menyatakan dukungan terhadap keberlanjutan proyek Pusat Jantung Terpadu di RSUD Ulin Banjarmasin.
Komisi IV kata Gusti Iskandar akan merekomendasikan ke Badan Anggaran DPRD Kalsel untuk disampaikan ke Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) Pemprov Kalsel agar dapat dipenuhi, walaupun nanti secara bertahap atau multiyears.
"Mengingat pembangunan Pusat Jantung Terpadu ini menjadi kebutuhan utama, jika ingin menjadikan RSUD Ulin sebagai rumah sakit rujukan di dua provinsi yaitu Kalsel dan Kalteng," terangnya.
Diketahui, Pusat Jantung Terpadu RSUD Ulin akan dibangun dengan delapan lantai. Dimana lantai dasar untuk perluasan IGD, lantai 2 poli, lantai tiga ruang tindakan, lantai 4 dan 5 kamar operasi dan ICCU dan lantai 6 dan 7 untuk perawatan. Sedangkan lantai 8 untuk kantor dokter. (maya/sip)
Posting Komentar