BERITABANJARMASIN.COM - Plt Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) Kementerian Lingkungan Hidup, Sigit Reliantoro, dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan, Hanifah Dwi Nirwana, melakukan tinjauan lapangan di Sungai Martapura.
Peninjauan tersebut melibatkan wilayah dari Kabupaten Banjar hingga Kawasan Siring Pierre Tendean di Banjarmasin, yang diikuti dengan rapat koordinasi, di Rumah Anno Senin (30/12/2024).
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menjelaskan bahwa Sungai Martapura, yang memiliki panjang sekitar 95 kilometer, melintasi beberapa kabupaten dan kota, dengan 25 persen wilayahnya berada di Kota Banjarmasin.
Oleh karena itu, menurutnya, Banjarmasin berisiko mengalami aliran sampah dari hulu ke hilir, sehingga penanganannya harus dilakukan secara terintegrasi lintas kabupaten/kota.
"Sungai Martapura merupakan ekosistem yang tidak bisa dipisahkan, dan penanganannya harus dilakukan secara bersama-sama," ujar Ibnu Sina.
Ia juga mengingatkan hasil Kongres Sungai ke-3 pada 2017, yang menekankan pentingnya penanganan ekologis secara lintas daerah melalui program "Sungai Martapura Asri."
Kolaborasi yang terjalin melalui peninjauan ini menunjukkan komitmen bersama untuk menangani persoalan lingkungan di Sungai Martapura, yang selama ini menghadapi berbagai tantangan.
"Langkah konkret dibutuhkan untuk menjaga kelestarian ekosistem sungai yang vital bagi kehidupan masyarakat sekitar," pungkasnya. (arum/sip)
Posting Komentar