Program Penanaman Dua Kali Setahun di Banjarmasin Terkendala Banjir, DKP3 Rencanakan Pola Tanam Baru | Berita Banjarmasin | Situs Berita Data & Referensi Warga Banjarmasin

Senin, 20 Januari 2025

Program Penanaman Dua Kali Setahun di Banjarmasin Terkendala Banjir, DKP3 Rencanakan Pola Tanam Baru

BERITABANJARMASIN.COM - Dampak curah hujan tinggi dan air pasang membuat para petani di Banjarmasin belum bisa melakukan program penanaman dua kali dalam setahun.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Banjarmasin, Yuliansyah Effendi mengatakan saat ini kondisi lahan persawahan masih terendam banjir.

"Pada bulan November lalu, petani kami sempat mencoba menyemai benih padi untuk penanaman dua kali dalam setahun. Namun, penanaman tersebut gagal karena air terus naik hingga saat ini," paparnya, Sabtu (18/1/2024).

Yuliansyah menjelaskan, berdasarkan siklus pertanaman padi di Kota Banjarmasin, seharusnya penanaman pertama sudah dapat dilakukan pada Februari dan Maret dengan benih lokal. 

Namun, dengan kondisi lahan yang terendam banjir, pihaknya berencana untuk mencoba pola penanaman baru yang lebih sesuai dengan kondisi alam setempat. 

"Jika terus menerus terendam banjir, kami akan mempertimbangkan untuk mencoba padi apung," kata ia.

Sebelum menerapkan pola tanam baru, DKP3 masih melakukan penelitian lebih lanjut terhadap kondisi alam di Kota Banjarmasin. 

Untuk saat ini, pihaknya masih berupaya agar program penanaman dua kali dalam setahun dapat terlaksana, dengan harapan penanaman pertama pada Februari dan Maret berhasil. 

"Jika gagal, penanaman kedua akan dilakukan pada bulan Agustus," imbuhnya.

Meskipun cuaca mengganggu masa penanaman padi, Yuliansyah memastikan hal tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap stok pangan di Kota Banjarmasin. 

Pasalnya, kota yang dikenal sebagai "Kota Seribu Sungai" ini bukanlah daerah penyangga pangan utama, dan sebagian besar kebutuhan pangan didapatkan dari kabupaten tetangga.

Mengingat Luas lahan pertanian di Kota Banjarmasin hanya sekitar 2.600 hektar. Bahkan jika terjadi panen serentak, hasilnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat dalam jangka panjang. 

"Paling-paling, stok pangan hanya bertahan sekitar 40 hari," pungkasnya. (arum/sip)

Posting Komentar

favourite category

...
test section describtion

Whatsapp Button works on Mobile Device only

close
pop up banner