Selada Banjar bisa menjadi salah satu pilihan hidangan berbuka puasa tahun ini. Selain bahan yang digunakan menyehatkan juga sekaligus menghidupkan lagi kuliner khas Banjar.
Maya Andriani | Banjarmasin, BeritaBanjarmasin.com
Selada Banjar dapat menjadi salah satu pilihan hidangan berbuka puasa pada Ramadhan 1446 Hjiriah/2025 Masehi tahun ini. Makanan ini juga dikenal dengan seladanya orang banua dan biasanya disajikan sebagai makanan pembuka dalam hajatan dan acara penting lainnya.
Di Bulan Ramadan kali ini, Selada Banjar dapat dijumpai di tempat-tempat tertentu tak terkecuali di Pasar Wadai Ramadan Siring 0 Km Banjarmasin.
Seperti yang ditemui jurnalis BeritaBanjarmasin.com, salah satu pedagang bernama Helena. Ia mengatakan berjualan selada Banjar selain di momentumnya Ramadan juga sekaligus berkeinginan memperkenalkan kuliner banjar.
"Kalau untuk orang luar daerah atau luar negeri ini dinamakan salad. Hanya saja di kita ini tidak terlalu familiar. Makanya kami ingin mengenalkan lebih banyak di Banjarmasin bahwa ada makannan yang enak namanya selada Banjar," paparnya.
Harga yang ditawarkan pun kata Helena terjangkau, cukup merogeh kocek Rp30 ribu, pembeli sudah bisa mencicipi hidangan yang satu ini.
Seporsi selada banjar yang dijual Helena itu sendiri terdiri dari sayuran selada yang diselada atau diparut memanjang, buncis, wortel, kentang, tomat, daging bistik ayam, telur satu biji dan emping serta diberi taburan bawang goreng.
Helena memang bukan orang Banjar Asli, melainkan berasal dari Sumatera Barat dan telah 40 tahun lamanya menetap di Kalsel tepatnya di Banjarmasin.
Berawal dari hobi memasak, ia mulai banyak belajar resep hingga mengikuti kursus yang bisa menambah ilmu dan wawasan kuliner termasuk bagaimana membuat selada menjadi hidangan yang istimewa.
Ia mengungkapkan yang membedakan selada banjar dengan daerah lainnya terletak pada elemen pendukungnya seperti tambahan telur, daging sapi, daging ayam dan biasanya dimasak bistik.
"Kalau di Sumatera seladanya timun juga tetapi resepnya beda. Kalau di Banjar pakai kuah istilahnya daging seperti ayam dimasak bistik," jelas wanita berusia 66 tahun ini.
Dalam sehari selama Bulan Suci Ramadan ini, Helena sedikitnya mampu menghabiskan 100 porsi selada banjar yang saat ini mulai banyak diminati sebagai pembuka puasa.
"Alhamdulillah saat Ramadan kali ini peminat selada banjar di Pasar Wadai cukup banyak," ucapnya.
Jika tidak di Bulan Ramadan, Helena mengungkapkan sering menerima orderan lewat online baik itu selada banjar maupun makanan lainnya dan bisa dipesan hingga ratusan porsi untuk event atau acara tertentu.
Dirinya mengungkapkan resep selada banjar ini juga ia turunkan ke anaknya dan berharap bisa juga mengikuti jejak dirinya menjadi wirausaha.
"Saya juga memotivasi anak-anak berwirausaha. Apalagi pemerintah juga mengharapkan generasi muda saat ini tidak hanya terpaku pada keinginan menjadi pegawai negeri saja," jelasnya.
Menurutnya generasi muda saat ini, bisa membuka peluang usaha baru dengan menjadi wirausaha. Karena dengan berwirausaha selain bisa menghasilkan uang bagi dirinya sendiri juga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat berupa lapangan pekerjaan jika usahanya telah berkembang.
"Kadang- kadang anak anak itu malu untuk jualan. Padahal jika mereka tau penghasilannya juga lumayan besar," ucapnya.
Karena itu, ia mengajak generasi muda untuk tidak malu memulai usaha. Sebab dengan menjadi wirausaha seseorang dapat meningkatkan keterampilan diri dan menambah penghasilan.
"Semakin kalian menurunkan gengsi dan tekun dalam berjualan. Maka usaha yang awalnya kecil juga lama-lama bisa menjadi besar dan menguntungkan," tutupnya. (maya/sip)
Posting Komentar